Menuju konten utama

Timses Ahok Sebut Ada Potensi Pengerahan Massa Ke TPS

Ketua tim pemenangan Ahok-Djarot mengajak para relawan untuk tidak takut dan mengawasi jalannya pemungutan suara di setiap TPS di Jakarta.

Timses Ahok Sebut Ada Potensi Pengerahan Massa Ke TPS
Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyapa warga di Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (9/2). Tirto.id/Naomi Pardede

tirto.id - Ketua tim pemenangan pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Prasetyo Edi Marsudi, mengajak para relawan untuk mengawasi jalannya pemungutan suara di setiap TPS (tempat pemungutan suara) di Jakarta pada 15 Februari mendatang. Hal itu ia sampaikan lantaran adanya kabar pengerahan massa ke TPS yang berpotensi mengintimidasi para pemilih pasangan nomor urut dua.

"Jadi nanti jangan kaget kalau di TPS bapak-ibu ada segerombolan orang pakai baju gamis, isinya satu TPS 30 orang. Ga usah takut. Kebenaran pasti di depan," katanya kepada para relawan di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/2).

Karena itu, ia meminta kepada para relawan untuk datang dan mengawasi TPS sejak sehabis sholat subuh. "Tanggal 15 (Februari), bapak-bapak jangan pada begadang. Kalaupun begadang, bangunnya pukul setengah lima pagi. Bapak pakai baju kotak-kotak, nongkrong di depan masjid," ujarnya.

Ia juga mengimbau agar para relawan tak takut memilih calon manapun karena itu merupakan hak dasar setiap warga negara. Menurutnya saat ini pemilih di Jakarta sudah cerdas dan tak akan terpengaruh dengan isu SARA yang dipakai untuk menyerang pasangan Ahok-Djarot. Menurut Edi, isu semacam itu terbukti tidaklah ampuh dalam Pilkada DKI Jakarta 2012.

"Pada saat Jokowi-Ahok (maju Pilkada DKI Jakarta 2012), saya jadi tim pemenangan. Pemilihan legislatif sama pemilihan presiden juga sama. (Isunya) yang satu komunis, yang satu kafir, iya kan? Pilpres begitu juga. Pak Jokowi dibilang anak komunis," kata Prasetio Edi.

Selain isu SARA, politik uang juga menjadi hal yang dikhawatirkan dapat mengganggu jalannya pemilihan. Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa timnya akan membentuk Satgas Anti Politik Uang yang terdiri dari para relawan dan politisi pendukung Ahok-Djarot.

"Tanggal 11, besok, akan upacara bersama-sama mengenai Satgas Anti Politik Uang. Siapa yang (melakukan) politik uang, kita tangkap. Kita serahkan kepada panitia pemilihan," ungkapnya.

Sehari menjelang masa tenang kampanye Pilkada, para relawan Ahok memadati markas tim pemenangan Ahok-Djarot di Rumah Lembang, Jakarta Pusat. Mereka hadir untuk nonton bareng debat ketiga Pilkada DKI Jakarta 2017.

Debat kali ini kembali diselenggarakan di Hotel Bidakara, Menteng Dalam, Jakarta Selatan, pukul 19.30 WIB. Selama 120 menit, ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta akan saling beradu gagasan dan program kerja seputar masalah kependudukan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di Jakarta.

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Damianus Andreas