tirto.id - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding berkata tim mereka akan mengandalkan para kepala daerah dan desa untuk memenangkan jagoannya di pemilu 2019.
Menurut Karding, kepala daerah dan desa tidak akan menjadi kandidat ketua tim kampanye Jokowi-Ma'ruf. Akan tetapi, mereka digunakan untuk berkampanye di pemilu 2019.
"Termasuk para caleg semua partai kita perkirakan sekitar 17-an ribu," kata Karding di Posko Pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Jakarta, Senin (20/8/2018)
Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 23 Tahun 2018 tentang Kampanye Pemilu, kepala daerah atau wakilnya tak boleh menjadi ketua tim sukses capres di Pemilu 2019. Mereka hanya diizinkan menjadi anggota timses.
Karding berkata, jika diizinkan menjadi anggota tim kampanye, kepala daerah akan ikut struktur tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Akan tetapi, belum diketahui siapa saja kepala daerah yang masuk tim kampanye Jokowi-Ma'ruf.
"Saya kira ga ada masalah kan. Sepanjang ga dilarang [menjadi anggota timses] dan kami atur mekanismenya ada, tidak conflict of interest," kata dia menjelaskan.
Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf juga telah menentukan daerah prioritas untuk berkampanye selama pemilu presiden 2019. Ada 9 daerah yang menjadi prioritas.
Menurut Karding, belum tentu semua kepala daerah dari 9 wilayah prioritas itu akan menjadi bagian tim kampanye Jokowi-Ma'ruf. Ia hanya menyebut, kampanye di daerah-daerah itu akan dilakukan dengan mengutamakan promosi keberhasilan Jokowi selama 4 tahun memerintah.
"Hasil capaian program dan kerja Pak Jokowi itu akan kami detailkan per wilayah. Sehingga misalnya di Sumatera Barat kami akan tunjukkan apa yang sudah dilakukan Pak Jokowi, supaya orang tidak bicara jargon, isu, tapi data," tutur Karding.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yuliana Ratnasari