Menuju konten utama

TikTok Goes to Campus hadir di Kota Bandung

Para peserta tak hanya berdiskusi, tapi juga diberi pelatihan mengidentifikasi hoaks dan melakukan verifikasi konten.

TikTok Goes to Campus hadir di Kota Bandung
TikTok Goes to Campus: Kolaborasi Melawan Hoaks dan Disinformasi di Pilkada 2024. tirto.id/Dini

tirto.id - Dalam rangka menghadapi Pilkada Serentak 2024, program TikTok Goes to Campus hadir di Kota Bandung. Kolaborasi antara TikTok dan Tirto yang didukung oleh Kominfo ini merupakan upaya bersama untuk membekali masyarakat, khususnya mahasiswa, dengan pengetahuan untuk menangkal disinformasi dan hoaks.

Penyelenggaraan TikTok Goes to Campus juga bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung, Jabar Saber Hoaks, Bawaslu Jawa Barat, dan UIN Sunan Gunung Djati.

Di acara ini, para peserta tidak hanya diajak berdiskusi, tapi juga diberi pelatihan untuk mengidentifikasi hoaks dan melakukan verifikasi konten.

Tahun 2024 ini merupakan warsa penting bagi demokrasi Indonesia. Setelah Pilpres dan Pileg, Indonesia akan menyambut Pilkada Serentak 2024 pada November mendatang. Ini adalah momen krusial karena adanya potensi hoaks dan disinformasi.

Faris Mufid, Public Policy dan Goverment Relations TikTok Indonesia, menegaskan komitmen TikTok untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi pengguna, khususnya di tengah situasi politik yang rentan.

"Kami bekerja untuk terus menjaga agar TikTok tetap menjadi tempat yang aman, terutama saat banyak informasi terkait pilkada yang beredar," ujar Faris dalam sambutannya di Balai Kota Bandung, Kamis (26/9/2024).

Faris menambahkan bahwa program TikTok Goes to Campus ini merupakan inisiatif yang lahir dari usulan para stakeholder TikTok yang merasakan pentingnya membuat langkah konkret untuk melawan hoaks.

"Program ini bukan hanya mengajak masyarakat bagaimana mengidentifikasi hoaks, tetapi juga memproduksi dan membagikan konten antihoaks yang kreatif dan efektif," terangnya.

Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung, Asep Saeful Gufron, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menyaring informasi yang diterima di media sosial.

"Masyarakat harus cermat dalam memilih dan memilah informasi. Hoaks dapat menciptakan keresahan dan bahkan perpecahan di tengah masyarakat," ujarnya.

Asep juga menggarisbawahi betapa krusialnya pemilih pemula dalam Pilkada Kota Bandung 2024 ini. Pasalnya, 23 persen dari total 436.288 pemilih di Bandung adalah pemilih pemula. Sebagian besar dari mereka pun aktif di media sosial seperti TikTok.

Oleh karena itu, menurutnya, literasi digital tidak hanya penting bagi mereka sebagai pengguna, tapi juga sebagai pencipta konten yang bertanggung jawab.

"Jadikan media sosial sebagai alat untuk membangun, bukan merusak, apalagi memprovokasi," lanjutnya.

TikTok sendiri melalui kampanye #SalingJaga mengajak semua pihak untuk sama-sama menjaga lingkungan digital agar tetap aman dan nyaman untuk semua orang. Hal ini bisa tercipta dengan membangun kebiasaan berbagi informasi yang faktual, aktif memverifikasi keabsahan suatu informasi, serta tidak menjadi bagian dari penyebaran hoaks guna memutus rantai penyebaran hoaks dan disinformasi.

Kampanye ini diharapkan dapat menyebarkan kesadaran di kalangan pengguna TikTok, terutama menjelang Pilkada 2024.

Dalam TikTok Goes to Campus ini, para peserta diberikan pelatihan langsung mengenai cara mengenali tanda-tanda hoaks di media sosial dan langkah-langkah untuk memverifikasi konten. Pelatihan ini penting, terutama di tengah maraknya hoaks politik yang sering kali menyebar di masa-masa pemilu.

"Harapannya, output dari program ini bukan hanya pemahaman yang lebih baik mengenai literasi digital dan penanganan hoaks, tapi juga kemampuan mahasiswa untuk memproduksi dan membagikan konten-konten antihoaks yang menarik dan edukatif," jelas Faris.

Tidak hanya itu, TikTok Goes to Campus juga menjadi ruang kolaborasi berbagai pihak, baik dari pemerintah, akademisi, maupun komunitas lokal untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat dan bertanggung jawab.

Setelah Bandung, program ini akan melanjutkan rangkaian kegiatannya di dua kota besar lainnya, yakni Semarang dan Surabaya. Dengan demikian, TikTok Goes to Campus diharapkan dapat menjangkau lebih banyak mahasiswa dan generasi muda di berbagai wilayah, memberikan edukasi mengenai bahaya hoaks dan pentingnya verifikasi informasi.

Melalui inisiatif seperti TikTok Goes to Campus dan kampanye #SalingJaga, diharapkan masyarakat, terutama generasi muda, dapat lebih bijak dalam bermedia sosial, khususnya menjelang Pilkada 2024. Sebuah langkah kecil, namun signifikan, untuk menjaga kualitas demokrasi di Indonesia.

Baca juga artikel terkait TIKTOK atau tulisan lainnya dari Dini Putri Rahmayanti

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Dini Putri Rahmayanti
Penulis: Dini Putri Rahmayanti
Editor: Fadrik Aziz Firdausi