Pemilihan Kepala Daerah 2024 (Pilkada 2024) sudah berada di depan mata. Berkaca dari gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres 2024), banyak hoaks yang beredar di tengah proses kontestasi tersebut.
Jenis hoaks di masa pemilu ini biasanya melebih-lebihkan satu kandidat atau justru menyerang salah satu kandidat. Penyebaran hoaks ini dapat memengaruhi persepsi masyarakat terhadap kandidat, partai politik, dan proses demokrasi itu sendiri.
Jenis informasi hoaks ini juga bukan sekadar dalam bentuk artikel tapi juga foto atau video yang telah direkayasa, penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), juga penggunaan bahasa daerah.
Hal-hal tersebut menjadi tantangan baru bagi media dan juga masyarakat untuk mengawal gelaran pemilihan kepala daerah secara khusus dan peredaran informasi hoaks secara umum.
Tiktok sebagai salah satu platform media sosial yang populer di kalangan muda telah menjadi sarana utama dalam menyebarluaskan informasi, baik itu informasi positif maupun informasi negatif.
Untuk melawan peredaran disinformasi tersebut, TikTok tidak bisa melakukannya sendiri. Oleh karena itu, “TikTok Goes to Campus: Melawan Disinformasi di Pilkada 2024” hadir sebagai inisiatif untuk mengajak seluas mungkin masyarakat berkolaborasi dalam melawan hoaks, terutama menjelang Pilkada 2024.
Simak pandangan sejumlah narasumber terkait upaya melawan disinformasi di Pilkada 2024 di YouTube TirtoID. Jangan lupa tuliskan saran, kritik, dan pendapatmu di kolom komentar untuk membantu tirto.id jadi lebih baik.
#FYP #ForYourPolitics #Politics #Politik #TikTok #Hoaks #Pilkada #Disinformasi #TirtoID
Jenis hoaks di masa pemilu ini biasanya melebih-lebihkan satu kandidat atau justru menyerang salah satu kandidat. Penyebaran hoaks ini dapat memengaruhi persepsi masyarakat terhadap kandidat, partai politik, dan proses demokrasi itu sendiri.
Jenis informasi hoaks ini juga bukan sekadar dalam bentuk artikel tapi juga foto atau video yang telah direkayasa, penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), juga penggunaan bahasa daerah.
Hal-hal tersebut menjadi tantangan baru bagi media dan juga masyarakat untuk mengawal gelaran pemilihan kepala daerah secara khusus dan peredaran informasi hoaks secara umum.
Tiktok sebagai salah satu platform media sosial yang populer di kalangan muda telah menjadi sarana utama dalam menyebarluaskan informasi, baik itu informasi positif maupun informasi negatif.
Untuk melawan peredaran disinformasi tersebut, TikTok tidak bisa melakukannya sendiri. Oleh karena itu, “TikTok Goes to Campus: Melawan Disinformasi di Pilkada 2024” hadir sebagai inisiatif untuk mengajak seluas mungkin masyarakat berkolaborasi dalam melawan hoaks, terutama menjelang Pilkada 2024.
Simak pandangan sejumlah narasumber terkait upaya melawan disinformasi di Pilkada 2024 di YouTube TirtoID. Jangan lupa tuliskan saran, kritik, dan pendapatmu di kolom komentar untuk membantu tirto.id jadi lebih baik.
#FYP #ForYourPolitics #Politics #Politik #TikTok #Hoaks #Pilkada #Disinformasi #TirtoID