tirto.id - Kondisi rambut rontok yang parah dan tidak kunjung diobati kemungkinan besar bisa berujung pada kebotakan. Menurut rumor, penyebab rambut rontok adalah genetika, efek pengobatan, hingga gaya hidup.
Namun, apakah benar demikian? Berikut ini beberapa faktor penyebab rambut rontok, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber.
1. Keturunan
Faktor keturunan merupakan salah satu penyebab rambut rontok, demikian seperti dilansir Web MD.
Sonia Badreshia-Bansal instruktur klinis dermatalogi University of California, San Francisco sekaligus ahli dermatologi dalam kerontokan rambut wanita menyebut keturunan adalah penyebab paling umum.
“Keturunan adalah penyebab paling umum kerontokan rambut. Gen tersebut dapat diwarisi dari keluarga sisi ibu atau ayah, dan Anda akan lebih mungkin terpengaruh jika kedua orang tua anda mengalami kerontokan rambut," tulis.
Badreshia-Bansal menganjurkan, orang dengan rambut rontok yang parah untuk konsultasi dengan dokter kulit.
Biopsi kulit kepala dapat menunjukkan apakah folikel rambut telah diganti dengan folikel yang lebih kecil. Itu adalah tanda pasti kerontokan rambut turun-temurun.
Pengobatan bisa dilakukan dengan memakai minoxidil 2 persen atau 5 persen (Rogaine) ke kulit kepala dapat menghentikan penipisan lebih lanjut.
2. Telogen Effluvium
Dilansir MayoClinic stres berat bisa menjadi penyebab telogen effluvium atau kerontokan rambut berlebihan. Stres berat dapat mendorong sejumlah besar folikel rambut ke fase istirahat.
Dalam beberapa bulan, rambut yang terkena kemungkinan akan mengalami kerontokan secara tiba-tiba bahkan ketika hanya menyisir rambut ataupun mencuci rambut.
Kerontokan rambut akibat stres biasanya tidak bersifat permanen. Jika stres bisa terkendali maka rambut akan tumbuh kembali normal kembali.
Namun, apabila rambut rontok terus menerus dengan jumlah yang mengkhawatirkan dan tak kunjung berhenti, lebih baik konsultasi kepada dokter.
3. Alopecia Areata
Dikutip dari Healthline, Alopecia areata merupakan penyakit kulit autoimun yang menjadi salah satu penyebab rambut rontok.
Penyakit ini diawali dengan munculnya bercak-bercak kecil pada kulit kepala yang berupa tambalan-tambalan yang tak terlihat, yang kemudian terhubung, menebal dan terlihat jelas.
Penyakit ini muncul dan berkembang ketika sistem kekebalan menyerang folikel rambut, hal ini kemudian menyebabkan rambut rontok.
Jika hal ini terjadi, oleskan obat kulit kepala untuk membantu merangsang pertumbuhan rambut. Suntikan steroid juga dapat menjadi pilhan untuk penderita alopecia ringan, disuntikan ke daerah kulit yang terkena.
Suntikan ini dapat membantu rambut tumbuh kembali pada titik-titik botak yang mengalami kerontokan rambut. Tablet Cortisone juga kadang dikonsumsi untuk penderita alopecia berat.
Semua perawatan tersebut harus didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter kulit.
Editor: Agung DH