tirto.id - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito, mengungkapkan bahwa ada tiga kelompok yang akan mendapatkan penyuntikan pertama vaksin dalam program vaksinasi dalam upaya mengakhiri pandemi virus Corona di Indonesia nantinya. Siapa saja?
Wiku Adisasmito menegaskan, vaksin yang disediakan pemerintah dalam upaya mengatasi pandemi COVID-19 dipastikan aman dan mempunyai kualitas yang baik. Maka, kata Wiku, masyarakat jangan pernah ragu untuk ikut program vaksinasi.
Adapun 3 kelompok yang akan pertama kali mendapatkan vaksin COVID-19 dalam program vaksinasi nantinya, menurut kata Wiku Adisasmito, yaitu kelompok 1 yang terdiri dari pejabat publik pusat dan daerah.
Kelompok 2, lanjut Wiku Adisasmito, yakni pengurus asosiasi profesi tenaga kesehatan dan pimpinan kunci institusi kesehatan di daerah. Adapun kelompok 3 adalah dari kalangan tokoh agama di daerah.
“Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menyediakan vaksin yang aman dan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia, sekaligus mengajak masyarakat di Indonesia agar tidak ragu,” ujar Wiku Adisasmito dalam keterangan pers perkembangan penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (7/1/2021), yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Setelah tiga kelompok tersebut mendapatkan vaksin COVID-19, selanjutnya program vaksinasi akan diterapkan secara bertahan dan merata. Bentuk komitmen ini adalah menjamin hak kesehatan kepada seluruh golongan masyarakat secara menyeluruh.
Hal ini, imbuh Wiku Adisasmito, juga demi mencapai kekebalan komunitas atau kelompok dengan tetap memperhatikan kesesuaian jenis vaksin dan target sasaran serta untuk meminimalisir efek samping yang tidak diinginkan.
IDI Yakin Pandemi Mampu Diatasi
Sementara itu, Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Daeng M Faqih, meyakini bahwa program vaksinasi yang akan diterapkan di seluruh wilayah tanah air bakal mampu menghentikan penularan virus COVID-19 yang nantinya akan mengakhiri situasi pandemi Corona.
"Program vaksinasi ini harapan besar bagi kita semua, tidak hanya untuk petugas kesehatan saja, tapi untuk seluruh rakyat. Vaksin ini alat terbesar kita untuk menurunkan serendah-rendahnya bahkan menghentikan penularan COVID-19," kata Daeng dalam konferensi pers di Kantor PB IDI, dikutip dari Antara beberapa waktu lalu.
Diharapkan, seluruh masyarakat Indonesia mau berpartisipasi secara aktif untuk melakukan vaksinasi COVID-19 guna membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.
Herd immunity bisa didapatkan asalkan 60-70 persen penduduk telah memiliki kekebalan tubuh untuk melawan virus. Artinya, butuh partisipasi sebesar itu dari total penduduk Indonesia yang divaksin agar COVID-19 tidak bisa menular lagi demi menghentikan pandemi.
Daeng menegaskan, para dokter yang bernaung di IDI siap untuk divaksinasi sebagai petugas kesehatan di garda terdepan. Pemerintah memprioritaskan vaksinasi pertama kali diberikan pada tenaga kesehatan karena tergolong rentan terinfeksi COVID-19.
Editor: Agung DH