Menuju konten utama
Periksa Fakta

Tidak Benar Malaysia Tolak Kedatangan Rusia di KTT ASEAN 2023

Tidak ada upaya penolakan yang dilakukan oleh Malaysia terkait kedatangan Rusia di KTT ASEAN 2023 di Indonesia.

Tidak Benar Malaysia Tolak Kedatangan Rusia di KTT ASEAN 2023
HEADER PERIKSA FAKTA Hoaks Malaysia Tolak Kedatangan Rusia di KTT ASEAN 2023

tirto.id - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 yang digelar di Jakarta pada 2—7 September telah menghasilkan sejumlah dokumen pembahasan dan kesepakatan.

Layaknya kegiatan besar kelas dunia, muncul sejumlah isu dan topik tentang KTT ASEAN yang menjadi bahan perbincangan di media sosial.

Salah satunya adalah unggahan dari akun "Berita viral" di Facebook yang menarasikan adanya ketidaksetujuan Malaysia atas keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penyelenggaraan KTT ASEAN.

"Malysia Histeris !! Kjamnya J0kowi Demi Kebaikan KTT Asea," begitu bunyi pesan dalam unggahan.

PERIKSA FAKTA Hoaks Malaysia

PERIKSA FAKTA Hoaks Malaysia Tolak Kedatangan Rusia di KTT ASEAN 2023

Unggahan tersebut disertai video dengan narasi tentang penolakan Malaysia terhadap upaya Indonesia mengundang perwakilan Rusia dalam KTT ASEAN 2023.

Sejak diunggah pada Sabtu (9/9/2023) hingga Selasa (12/9/2023), video sudah diputar sebanyak 144 ribu kali, menuai 3 ribu tanda suka (likes), dan lebih dari 200 komentar.

Dari pengamatan Tim Riset Tirto, unggahan serupa juga ditemukan di sejumlah akun Facebook lainnya (tautan 1, tautan 2). Video serupa juga diunggah oleh kanal YouTube "Jagat.id' dan telah ditonton sebanyak 20 ribu kali setelah tayang selama 9 hari.

Lalu, benarkah klaim yang disebar? Apakah ada penolakan dari Malaysia terhadap perwakilan Rusia di KTT ASEAN 2023?

Penelusuran Fakta

Pertama-tama, Tim Riset Tirto menyaksikan keseluruhan video, isinya berupa beberapa potongan klip dan narasi berita.

Di detik awal, terlihat ada potongan judul artikel dari VoA Indonesia yang dimasukkan dalam video. Artikel berjudul "Sentimen Anti-Rusia Merebak di Malaysia" yang tayang pada Juli 2014 itu dicukil untuk memperkuat narasi adanya konflik antara Negeri Jiran dengan Rusia.

Namun, konteks kemarahan warga Malaysia terhadap Rusia saat itu terkait dengan kasus penembakan jatuh pesawat Malaysia Airlines yang diduga dilakukan oleh para pemberontak pro-Rusia. Tidak ada kaitan informasi tersebut dengan KTT ASEAN 2023.

Lebih lanjut, ada sejumlah klip yang dimasukkan dalam video. Pertama, berupa potongan ucapan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi tentang ASEAN.

Hasil penelusuran di mesin pencarian dengan kata kunci "retno marsudi asean indonesia meletakan pondasi" (sesuai yang diucapkan Menlu Retno) mengarahkan kami ke reportaseMetro TV.

Dalam video singkat tersebut, Retno menyampaikan bagaimana KTT ASEAN akan fokus membahas isu Asia Tenggara yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia. Tidak ada kaitannya dengan upaya penolakan Malaysia terhadap Rusia.

Terdapat potongan dokumentasi lain yang digunakan dalam video, yakni cuplikan pidato Presiden Indonesia Joko Widodo, serta pidato Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim. Kedua video diambil dari dua kegiatan berbeda, terpisah, dan tidak saling berkaitan.

Hasil penelusuran menggunakan metode reverse search image di Yandex menunjukkan, video Jokowi diambil dari saat "Pidato Visi Jokowi untuk Indonesia" pada 2019.

Momen tersebut merupakan penyampaian pidato pertama Jokowi setelah dirinya terpilih kembali menjadi presiden pada gelaran Pemilu 2019 lalu. Klip lengkap dari pidato tersebut didokumentasikan oleh sejumlah media, salah satunya oleh kanal YouTube TV One.

Bagian yang dicuplik dalam video Facebook adalah saat Jokowi menyampaikan soal reformasi struktural. Konteks pemangkasan yang disampaikan Jokowi adalah terkait perubahan birokrasi di Indonesia agar menjadi semakin mudah bagi investasi.

Sementara itu, video pidato PM Malaysia Anwar Ibrahim, berdasarkan hasil penelusuran dengan Yandex, diambil saat Hari Buruh 2023. Isi pidato lengkap terdokumentasi di kanal YouTube Harian Metro. Isinya tidak ada hubungannya dengan KTT ASEAN.

Sepanjang video juga terdapat sejumlah potongan video lain yang menunjukkan pertemuan Jokowi dengan Anwar Ibrahim atau pertemuan para pemimpin ASEAN.

Potongan-potongan klip ini diambil dari kejadian lain yang didokumentasikan oleh akun YouTube Sekretariat Presiden. (tautan 1, tautan 2)

Terdapat juga dokumentasi Presiden Rusia Vladimir Putin sedang menyampaikan pidato. Hasil penelusuran menunjukkan ini adalah pidato Putin sekitar Juni 2023 lalu yang membahas soal pemberontakan Grup Wagner.

Lanjut ke bagian penyampaian oleh narator. Hasil dari transkrip isi yang disampaikan, disimpulkan kalau sumber informasi yang dibacakan narator berasal dari pembacaan berita yang isinya dimodifikasi.

Menggunakan beberapa kalimat yang dibacakan sebagai kata kunci di mesin pencarian Google, Tirto mendapati ada kemiripan kalimat yang disampaikan narator dengan artikel berita, yakni artikel VoA Indonesia berjudul "ASEAN Tolak Lobi China Agar Myanmar dapat Bergabung dalam KTT" yang tayang November 2021 lalu.

Dalam informasi yang dibacakan narator, terdapat sejumlah modifikasi, seperti mengubah "China" menjadi "Indonesia" dan "Myanmar" menjadi "Rusia".

Beberapa kalimat dan paragraf dalam berita tersebut dicuplik dan digunakan kembali dengan narasi yang disesuaikan, yaitu penolakan negara Asia Tenggara terhadap upaya lobi Indonesia untuk menyertakan Rusia dalam KTT ASEAN 2023.

Berdasarkan pemberitaan di berbagai media, tidak ditemukan adanya upaya penolakan dari Malaysia atau negara ASEAN lain tentang kedatangan perwakilan Rusia ke KTT ASEAN 2023.

Pada Rabu (6/9/2023), perwakilan dari Rusia, yakni Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, tiba di di Indonesia menghadiri KTT ASEAN ke-43 mewakili Putin, seperti diberitakan CNBC Indonesia. Tidak ada upaya penolakan dari negara Asia Tenggara lain seperti yang dinarasikan dari klaim unggahan.

Kesimpulan

Tidak ada upaya penolakan yang dilakukan oleh Malaysia terkait kedatangan Rusia di KTT ASEAN 2023 di Indonesia. Narasi yang dibangun di media sosial tidak berdasar, tidak ada bukti yang mendukung.

Video yang disandingkan dengan narasi klaim juga tidak menunjukkan bukti apapun dan menggunakan artikel berita yang dimodifikasi isinya.

Bisa disimpulkan, klaim tentang adanya penolakan Malaysia terhadap perwakilan Rusia di KTT ASEAN 2023 itu dapat dikategorikan sebagai informasi yang salah dan menyesatkan (false and misleading).

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - Periksa fakta
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Shanies Tri Pinasthi