Menuju konten utama

The Panturas Merilis Video Musik "Jim Labrador"

The Panturas, band surf rock kebanggaan Jatinangor, merilis video musik lagu "Jim Labrador" pada Jumat (23/6)

The Panturas Merilis Video Musik
The Panturas. FOTO/Creathink Publicist

tirto.id - The Panturas, band surf rock kebanggaan Jatinangor, merilis video musik lagu "Jim Labrador" pada Jumat (23/6). Dwi Agung Pambudi didapuk jadi sutradara di video klip yang diproduksi oleh Qun Films dan didukung oleh Jameson Connect ini. Duo Giovanni Rahmadeva & Eliza Cheisa menjadi produser untuk lagu yang ada di album Ombak Banyu Asmara (2021).

“Ide cerita untuk music video ini datang dari karakter Jim Labrador yang ada di liriknya. Dari

namanya aja udah antik. Hidupnya kayak apa sih, lingkungannya kayak apa sih, kenapa dia bisa

jadi Jim labrador yang keras gini sih? Pertanyaan-pertanyaan ini yang jadi ide utama untuk music

video ini," ujar Agung Pambudi.

Menurut Bagus "Gogon" Patria, bassist The Panturas, karakter Jim Labrador sebenarnya berawal dari keisengan obrolan antar sesama personel The Panturas.

"Awalnya memang iseng aja, kepikiran labrador. Kalau ada orang namanya Labrador keren kali ya. Akhirnya dibikinin lagu aja. Dulu awalnya namanya Jumping, dari "Jumping Jack"," kata Gogon

Belakangan karakter itu berkembang menjadi Jim Labrador, dan menjadi lagu yang muncul di album kedua The Panturas.

Mengangkat narasi sinematik tentang dunia preman, video musik “Jim Labrador” dibintangi oleh

Bio One, Mea Shahira, Ravi Septrian, dan banyak pemeran pendukung lainnya, termasuk personel The Panturas yang jadi kameo pemain grup tanjidor. Video musik “Jim Labrador” dipenuhi aksi, komedi, juga darah. Digarap dengan estetika sinema a la film laga mandarin dekade 1970-an, video ini menampilkan persembahan yang eye catchy tanpa meninggalkan aspek musik yang menjadi tulang punggung video musik ini.

Menurut Agung, proses pembuatan video klip ini gampang-gampang susah. Di awal, Agung menulis storyboard hingga 15 halaman. Terlalu panjang untuk video klip yang durasinya tak sampai lima menit. Akhirnya dia dan timnya harus memangkasnya.

"Lalu ada hujan, yang lumayan jadi halangan," kata Agung.

Proses syuting yang berlokasi di kawasan Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan ini memakan waktu dua hari. Eliza Cheisa, selaku produser “Jim Labrador” juga bercerita tentang tantangan dari produksi

musik video ini.

“Tantangan terbesar untuk proyek ini secara umum adalah genre action yang menjadi fokus utama. Sejujurnya ini pertama kalinya saya mengerjakan proyek action dan ternyata prosesnya dua kali lipat lebih sulit dari project lainnya. Dimulai dari persiapan choreography action scenes, kemudian pertimbangan waktu produksi yang dibutuhkan, dan safety tiap pemain. Semua proses baru ini membuat produksi menjadi lebih fun untuk semua orang," tukas Eliza.

Sebelum menghadirkan video musik “Jim Labrador”, The Panturas sudah memproduksi video musik dengan format film pendek berjudul “All I Want” dari lagu berjudul sama, dan sama-sama berasal dari album Ombak Banyu Asmara. Film pendek “All I Want” dibintangi oleh Dimas Danang, Prisia Nasution, dan Tio Pakusadewo, serta diproduseri oleh Edy Khemod.

Video musik “Jim Labrador” seperti memiliki satu benang merah dengan “All I Want": keduanya melibatkan aktor dan aktris kenamaan untuk menyampaikan pesan & visualisasi lagu ke dalam format video musik. Seolah ini telah menjadi ciri khas The Panturas untuk melibatkan aktor/aktris kenamaan dalam produksi video musik mereka. Hal ini menjadikan “Jim Labrador” menjadi rilisan yang layak ditunggu dari The Panturas.

Baca juga artikel terkait THE PANTURAS atau tulisan lainnya dari Siaran Pers

tirto.id - Musik
Penulis: Siaran Pers
Editor: Nuran Wibisono