tirto.id - Federal Reserve Amerika Serikat (AS) menaikkan kisaran target suku bunga dana federal atau suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,00-5,25 persen.
Keputusan tersebut dengan mempertimbangkan kondisi inflasi di negara Paman Sam tersebut. Demikian dikutip Antara, Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Sebagai kenaikan kesepuluh sejak Maret 2022, pengetatan kebijakan moneter yang berkelanjutan sejalan dengan ekspektasi pasar.
Namun, ada seruan untuk jeda kenaikan suku bunga karena inflasi AS mereda baru-baru ini dan risiko resesi meningkat.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (4/5/2023). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.702 sampai dengaan 6.889.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan berada dalam rentang konsolidasi wajar. Indeks masih akan dibayangi oleh pola tekanan yang masih cukup besar dalam jangka pendek.
"Sedangkan sentimen terdekat adalah rilis data PDB yang diperkirakan masih akan cukup stabil, sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap pola gerak IHSG," ujarnya.
Dalam jangka panjang, lanjut William, IHSG masih memiliki potensi kenaikan yang cukup besar. Ini ditunjang oleh tercatatnya capital inflow secara year to date yang mengalir deras kembali masuk ke dalam pasar modal Indonesia.
Penyelaras: Antara