tirto.id - Tersangka utama pelaku penyerangan terhadap para siswa sekolah dasar (SD) Negeri Sabu Barat telah dipastikan tewas akibat diamuk massa. Hal itu turut disesalkan Ketua DPRD Sabu Raijua, Paulus Tuka karena akan menghambat penyelidikan aparat.
"Pembunuhan terhadap pelaku, justru akan menyulitkan aparat kepolisian untuk mendalami kasus tersebut," kata Paulus Tuka kepada Antara, Selasa (13/12/2016), terkait pembunuhan terhadap pelaku penyerangan oleh warga.
Sejak awal, lanjut dia, warga sudah diimbau untuk menyerahkan kasus ini kepada aparat kepolisian, tetapi pelaku justru dipukuli ketika sudah berada dalam tahanan.
Dia mengatakan, masyarakat harus bersyukur karena polisi bisa bergerak cepat dan berhasil pengamankan salah satu pelaku yang melakukan penyerangan terhadap anak sekolah dasar di daerah itu.
Menurut dia, pembunuhan terhadap pelaku akan menyulitkan aparat kepolisian mengungkap motif di balik penyerangan yang menyebabkan delapan anak sd di rawat di rumah sakit.
Tersangka utama dalam kasus penikaman tujuh orang siswa SD Negeri 1 Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas setelah diamuk massa yang memaksa masuk ke ruang tahahan Polsek Sabu Barat.
"Informasinya seperti itu, bahwa pelaku meninggal, massa dalam jumlah banyak masuk ke Polsek Sabu Barat dan menganiaya pelaku," kata Wakapolres Kupang, Kompol Sriyati.
Dia menjelaskan, pelaku asal Bogor, Jawa Barat yang sempat diamankan di ruang tahanan Polsek Sabu Barat untuk dievakuasi ke Kupang menggunakan kapal cepat.
"Tersangka akan dievakuasi ke Kupang bersama tujuh orang teman pelaku lainnya yang sudah diamankan Polsek setempat,"tegasnya.
Namun sebelum proses evakuasi dilakukan Kepolisian tersangka yang masih belum diketahui identitasnya itu dihakimi ribuan warga di Polsek Sabu Barat, katanya.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari