tirto.id - Hasil pemeriksaan sementara kepolisian menemukan bahwa pelaku penyerangan yang melukai tujuh siswa kelas V SDN 1 Sabu Barat, IR, pernah melamar kerja di sejumlah sekolah beberapa kali di wilayah itu.
"Pelaku yang telah meninggal dikeroyok oleh masyarakat Sabu, saat tiba di Sabu pernah melamar menjadi guru di sejumlah sekolah di Sabu, khususnya di SMP dan SMA sebagai guru mata pelajaran IT," kata Kapolda NTT Brigjen Pol E. Widyo Sunaryo dalam jumpa pers di Markas Polda NTT di Kupang, Kamis (15/12/2016).
Kapolda menjelaskan IR sendiri telah berada di Sabu sejak 17 November lalu, dan diperkirakan sudah tiga pekan berada di daerah itu dengan mengontrak sebuah rumah milik warga setempat.
Akibat tidak diterima menjadi guru di sekolah-sekolah yang pernah ia lamar, IR-pun kemudian berprofesi sebagai pedagang barang.
"Ia tidak diterima di sekolah-sekolah tempat ia melamar, karena memang ia lulusan IT, sedangkan di sejumlah sekolah itu program IT belum ada, sehingga ia pun merubah profesinya sebagai pedagang," ujarnya.
Mantan kapolres Atambua ini menambahkan, selama berada di Sabu Raijua, IR tidak pernah mau berbaur dengan warga sekitar, bahkan pernah menolak ketika diajak makan bersama oleh orang yang memiliki rumah kontrakannya. Ia tetap ingin menyendiri di dalam kamarnya.
Sementara terkait tujuh teman pelaku yang diberitakan sempat melarikan diri, lanjutnya, hal itu tidak benar. Ia mengatakan, sebelum kejadian tersebut ketujuh teman dagang IR memang sudah beranjak meninggalkan pelabuhan Seba, namun pasca penyerangan tersebut ketujuh temanya itu kemudian dipanggil kembali.
Tetapi ketika hendak tiba di pelabuhan Seba, melihat banyaknya massa yang berkumpul di pelabuhan Seba, salah seorang dari ketujuh teman pelaku itu langsung melompat ke tengah laut.
"Yang melompat tersebut bernama Mohammad Hatta, hingga saat ini yang bersangkutan belum ditemukan. Diduga ia tewas karena tenggelam dan saat ini tengah dalam pencarian," ucapnya.
Kemudian terkait motif dari perbuatan pelaku penyerangan tersebut, Widyo menambahkan belum mengetahuinya, namun secepatnya dirinya akan mengumpulkan keterangan dari para saksi yang ada di Sabu Raijua, termasuk juga keluarga dari IR yang berada di Jawa Barat.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara