tirto.id - Memperingati Hari Raya Paskah, PGI (Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia) telah merilis tema Paskah tahun 2023 dengan merujuk Bdk. Matius 28:7,10 yang berbunyi “Ia Mendahului Kamu ke Galilea; Jangan Takut!.”
Hari Raya Paskah akan jatuh pada 9 April 2023, ini sesuai dengan ketentuan bahwa Paskah diperingati pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama pasca-Vernal Equinox atau titik balik musim semi.
Paskah merupakan Hari Kemenangan yang diperingati pada hari terakhir rangkaian Pekan Suci. Menurut laman Bersama Kristus, pekan suci dimulai sejak satu minggu sebelum Paskah sampai hari Paskah datang.
Selama pekan tersebut diperingati tiga hari suci yang terbagi menjadi Kamis Putih, Jumat Agung, dan ditutup dengan Paskah.
Paskah diperingati setiap tahun untuk mengenang kebangkitan Yesus Kristus dan peristiwa penyaliban-Nya.
Makna dan Renungan Tema Hari Raya Paskah 2023 PGI
Tema Hari Raya Paskah 2023 oleh PGI adalah “Ia Mendahului Kamu ke Galilea; Jangan Takut!” merujuk Matius 28: 7,10 yang berbunyi:
Matius 28:7
“Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu."
Matius 28:10
“Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut 3 . Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
Mengenai pemilihan tema Hari Raya Paskah tersebut, PGI hingga saat ini belum menjabarkan makna spesifiknya menurut PGI.
Namun, pemaknaan tema tersebut dapat ditilik dengan memahami Matius 28: 7,10 yang menceritakan kebangkitan Yesus tiga hari setelah peristiwa penyaliban.
Menurut Alkitab, peristiwa ini diketahui, saat seorang perempuan memeriksa makamNya pada pagi Paskah dan menemukannya kosong. Lalu, malaikat berkata kepada perempuan agar tidak takut, karena Yesus telah bangkit.
Sehingga apabila direnungkan, cerita bangkitnya Yesus dari kematianNya merupakan sumber sukacita, sehingga umatNya jangan merasa takut akan hal itu.
Kisah tersebut juga menjadi bahan renungan bagi umatNya untuk selalu berpegang teguh atas iman terhadap Tuhan, mengingat semua mujizat dan pengorbanan yang telah dilakukanNya.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra