tirto.id - Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day (WNTD) diperingati setiap tanggal 31 Mei. Tahun ini tema Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun ini adalah "We need food, not tobacco" atau "Kami butuh makanan, bukan tembakau".
Pemilihan tema tersebut agar meningkatkan kesadaran tentang peluang produksi dan pemasaran tanaman alternatif bagi petani tembakau dan mendorong mereka menanam tanaman yang berkelanjutan dan bergizi sehingga berkontribusi terhadap krisis pangan global.
Setiap tahun, tema Hari Tanpa Tembakau Sedunia mengangkat isu yang berbeda dan spesifik terkait industri tembakau.
Melansir laman WHO, sekitar 3,5 juta hektar lahan dikonversi untuk penanaman tembakau setiap tahun. Sementara tanaman tembakau dapat berkontribusi terhadap deforestasi seluar 200.000 hektar per tahun.
Selain itu, penanaman tembakau membutuhkan sumber daya dan penggunaan pestisida dalam jumlah besar yang dapat berpengaruh pada degradasi tanah.
Dibandingkan dengan penanaman lainnya seperti tanaman pangan pangan, tembakau dapat mengurangi kesuburan tanah dan berdampak pada kerusakan ekosistem karena pertanian tembakau lebih rentan terhadap pengguruan.
Oleh karena itu, dampak merugikan yang diakibatkan tersebut merupakan referensi dalam tema Hari Tanpa Tembakau Sedunia untuk mengurangi penanaman tembakau dan membantu petani beralih ke produksi tanaman pangan alternatif.
Sejarah Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia
Pada tahun 1987, Organisasi Kesehatan Dunia, World Health Organizations (WHO) telah mengesahkan bahwa tanggal 7 April 1988 menjadi "Hari Tanpa Rokok Sedunia".
Hal tersebut berimbas pada kesadaran penggunaan tembakau sebagai bahan dasar di industri rokok. Sehingga pada tahun 1988 WHO juga menyuarakan bahwa setiap tanggal 31 Mei merupakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia.
Usulan yang disuarakan oleh WHO tersebut berhasil dilakukan di seluruh dunia hingga saat ini setiap tanggal 31 Mei merupakan salah satu hari penting untuk mendukung kesehatan.
WHO juga mendirikan Inisiatif Bebas Tembakau atau sebuah upaya untuk memusatkan sumber daya dan perhatian internasional pada masalah kesehatan global tembakau. Inisiatif ini dapat menciptakan kebijakan kesehatan masyarakat global serta mendukung Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau.
Penulis: Wulandari
Editor: Dipna Videlia Putsanra