tirto.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingati Hari Hati Nurani Internasional pada 5 April 2022. Kepemimpinan global saat ini percaya bahwa hati nurani menghentikan orang dari melakukan kejahatan terhadap orang lain.
Oleh karena itu, PBB telah menetapkan Hari Hati Nurani Internasional. Pada 19 Juli 2019, atas sponsor Kerajaan Bahrain, PBB mendeklarasikan 5 April sebagai Hari Hati Nurani Internasional dengan Resolusi A/73/L.102.
Pemimpin global yang bersatu di platform PBB mengakui bahwa semua kejahatan terhadap kemanusiaan dimotivasi oleh upaya untuk mendapatkan kontrol lebih besar atas komunitas lain tanpa mempertimbangkan martabat budaya, nilai, dan hak untuk hidup sesuai keinginan mereka.
Semua ini mengakibatkan penjajahan, holocaust, pembantaian di Myanmar, dan kejahatan lain terhadap kemanusiaan yang memilukan.
Menurut Resolusi A/73/L.102, Hari Hati Nurani ditetapkan dalam perjuangan "Mempromosikan Budaya Damai dengan Cinta dan Hati Nurani" di seluruh dunia.
Nilai-nilai inti yang mendasari hari ini antara lain perdamaian, toleransi, pengertian, solidaritas, dan inklusi. Selain itu, Hari Hati Nurani Internasional mendesak komunitas global untuk memiliki keyakinan yang kuat akan koeksistensi, penerimaan budaya yang berbeda, dan keragaman budaya.
Hari ini diperingati untuk menyoroti pentingnya hati nurani dan peran hati nurani dalam menghentikan orang dari menyakiti orang lain secara lisan, fisik, seksual, atau mental.
Hari Hati Nurani Internasional diperingati untuk menyoroti bahwa setiap orang memiliki harga diri dan hak untuk hidup dengan damai dan aman.
Tema Hari Hati Nurani Internasional 5 April 2022
Majelis Umum PBB mendeklarasikan 5 April sebagai Hari Hati Nurani Internasional, dengan tema "Mempromosikan Budaya Damai dengan Cinta dan Hati Nurani".
Tugas PBB untuk menyelamatkan generasi mendatang dari perang memerlukan transformasi menuju budaya damai, yang terdiri dari nilai-nilai, sikap dan perilaku yang mencerminkan dan menginspirasi interaksi sosial.
PBB juga mempromosikan prinsip-prinsip kebebasan, keadilan dan demokrasi, hak asasi manusia, toleransi dan solidaritas, yang menolak kekerasan dan berusaha untuk mencegah konflik.
Hari ini bertujuan untuk memecahkan masalah melalui dialog dan negosiasi dan menjamin pelaksanaan penuh semua hak dan sarana untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan masyarakat.
Hai Hati Nurani dibuat atas kesadaran perlu terciptanya kondisi stabilitas dan kesejahteraan serta hubungan damai berdasarkan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan bagi semua orang.
Majelis Umum mengundang semua pihak untuk membangun Budaya Damai dengan Cinta dan Hati Nurani yang sesuai dengan budaya dan keadaan atau kebiasaan lain di komunitas lokal.
Upaya ini juga bisa mewujud melalui pendidikan berkualitas dan kegiatan peningkatan kesadaran publik, sehingga mendorong pembangunan berkelanjutan.
Editor: Iswara N Raditya