tirto.id - Memasuki tanggal-tanggal terakhir Ramadan, euforia Idulfitri mulai terasa, terutama di kalangan muslim Nusantara. Salah satu cara merayakan kegembiraan menyambut Lebaran adalah dengan mengadakan acara takbiran.
Saat malam Lebaran, lafal takbiran bergema di mana-mana, baik di masjid, musala, maupun di jalanan.
Teks takbiran Idul Fitri pendek biasanya dibacakan berulang. Namun, di bagian tertentu, bacaan takbir Idul Fitri panjang juga terdapat.
Lalu, malam takbiran tanggal berapa 2024? Lirik takbiran Idul Fitri, dalil, dan waktu takbiran pada 2024, akan dijelaskan di bawah ini.
Malam Takbiran Idul Fitri 2024 Tanggal Berapa?
Malam takbiran sekaligus menandai hari terakhir bulan puasa. Itu biasanya bertepatan pada tanggal 29 atau 30 Ramadan, bergantung pada penentuan 1 Ramadan di awal bulan. Lalu, malam takbiran tanggal berapa pada tahun ini?
Malam takbiran 2024 kemungkinan bertepatan pada tanggal 9 April. Artinya, keesokan harinya, tepat 10 April 2024, umat muslim akan menginjak waktu 1 Syawal dan melaksanakan salat id.
Mayoritas umat muslim di Indonesia terbagi menjadi dua berdasarkan tanggal awal pelaksanaan puasanya tahun ini. Kalangan Muhammadiyah mulai berpuasa Ramadan pada 11 Maret 2024. Sementara itu, berdasarkan rukyatul hilal, muslim Nahdlatul Ulama (NU) meyakini 1 Ramadan jatuh pada 12 Maret 2024.
Perbedaan itu disebabkan oleh metode penetapannya yang berlainan. Meskipun berbeda, malam takbiran 2024 diprediksi sama antara kedua kalangan.
Teks Takbiran Idul Fitri Lengkap
Lafal takbiran, atau biasa disebut juga lirik takbiran Idul Fitri, ada yang panjang dan pendek. Teks takbiran lengkap sesuai urutan membacanya akan disajikan di bawah ini, dalam tulisan Arab, Latin, beserta artinya.
1. Takbir tiga kali
Berikut teks takbiran Idul Fitri yang pertama dibaca.Teks takbiran Arab
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُLatin
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.Artinya
"Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar,"2. Takbir dan tauhid
Berikut lafal takbiran berikutnya, yang berupa takbir dan kalimat tauhid.Teks takbiran Arab
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُLatin
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.Artinya
"Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya,"3. Bacaan takbir Idul Fitri panjang
Berikut bacaan takbir Idul Fitri panjang yang dibaca di urutan terakhir.Teks takbiran Arab
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُLafal takbiran Latin
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.Artinya
“Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar,"Dalil tentang Takbiran di Malam Idul Fitri
Melafalkan teks takbiran Idul Fitri termasuk sebagai amalan sunah menyambut Lebaran. Dalam bahasa Arab, bacaan takbir ini berupa kalimat اللهُ أَكْبَر (Allāhu akbar).
Dalil tentang takbiran Idulfitri salah satu terdapat dalam hadis yang diriwayatkan dari Salman. Ia berkata: "Bertakbirlah dengan Allaahu akbar, Allaahu akbar kabiiraa."
Riwayat lain dari Umar dan Ibnu Mas’ud menyebutkan: "Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil-hamd," (HR. Abdul Razzaaq).
Teks takbiran Idul Fitri memunyai sejumlah versi. Ada yang sekadar mengucapkan takbir sebanyak 3 kali. Terdapat pula bacaan takbir Idul Fitri panjang. Kendati demikian, sejumlah versi teks takbiran tersebut sah-sah saja diamalkan guna menyambut Idulfitri.
Dalam surah Al-Baqarah ayat 185, Allah Swt. berfirman agar umat Islam senantiasa mengagungkan-Nya ketika menutup Ramadan. Berikut redaksi penggalan terjemahan dalil takbiran.
"...........Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur,".
Takbiran dapat dilakukan semenjak terbenamnya matahari pada hari terakhir Ramadan hingga dilaksanakannya salat id tanggal 1 Syawal. Diriwayatkan dari Ibnu Umar, apabila beliau pergi ke tanah lapang di pagi hari salat id, beliau melafalkan teks takbiran dengan mengeraskan suaranya.
Dalam riwayat lain dari asy-Syafi‘i diceritakan, ketika pergi ke tempat salat pada pagi hari Idulfitri ketika matahari terbit, beliau bertakbir di perjalanan hingga tiba ke tempat salat id. Kemudian, di tempat salat itu beliau bertakbir lagi. Apabila imam telah duduk, beliau berhenti bertakbir.
Penulis: Beni Jo
Editor: Fadli Nasrudin
Penyelaras: Fadli Nasrudin