Menuju konten utama

Teks Kultum 7 Menit Ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW 2023

Contoh teks kultum 7 menit ceramah bertema Maulid Nabi Muhammad SAW atau hari kelahiran Rasulullah.

Teks Kultum 7 Menit Ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW 2023
Ilustrasi ceramah di masjid. tirto.id/Dea Chadiza

tirto.id - Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini diperingati pada 28 September 2023 atau 12 Rabiul Awal 1445 H. Menjelang peringatan hari besar Islam ini, biasanya para penceramah mengangkat tema kultum 7 menit tentang kelahiran Rasulullah atau Maulid Nabi Muhammad.

Maulid atau milad dalam bahasa Arab mempunyai arti “hari lahir”. Umat Islam memperingati Maulid Nabi Muhammad sebagai bentuk ekspresi bahagia serta penghormatan kepada Rasulullah. Umat Islam juga diharapkan dapat meneladani sifat, sikap, dan ajaran yang pernah dicontohkan Nabi Muhammad.

Di beberapa daerah di Indonesia, Maulid Nabi Muhammad diperingati dengan sejumlah tradisi, seperti Sekaten (Yogyakarta dan Solo), Nyiram gong (Cirebon), Ampyang Maulid (Kudus), Walima (Gorontalo), dan masih banyak lagi.

Selain itu, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga dimeriahkan dengan berbagai acara lainnya seperti pengajian, lomba-lomba bernuansa Islami, renungan, dan seterusnya.

Contoh Teks Kultum 7 Menit Ceramah Maulid Nabi Muhammad 2023

Berikut ini contoh teks kultum 7 menit dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad:

الْحَمْدُ للهِ شَرَّفَ الأَنَاَمَ بِصَاحِبِ الْمَقَامِ الأعْلَى. وَكَمَّلَ السُّعُوْدَ بِأَكْرَمِ مَوْلُوْدٍ. أَشْهَدُ أنْ لاإلهَ إلاّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ بِالْحُجَّةٍ الَبَالِغَةِ وَحُسْنِ الْبَيَانِ. أللّهُمَّ صَلِّي وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ أجْمَعِيْنَ. أمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ أًوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Mari kita bersama-sama bersyukur atas nikmat sehat yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita. Berkat izin Allah, kita dapat berkumpul hari ini untuk memperingati perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati setiap 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriah. Ada yang memperingatinya di rumah bersama kerabat dekat, organisasi mengundang sejumlah orang untuk pengajian, bahkan ada berbagai acara-acara baik lainnya.

Apakah perayaan ini diperbolehkan untuk dilaksanakan?

Perayaan Maulid Nabi ini bukan lahir ketika beliau masih hidup. Akan tetapi, ini berlangsung selang beberapa tahun setelah wafatnya beliau.

Apakah ini termasuk bidah?

Sebagai upaya untuk menilai perayaan Maulid Nabi, kita mesti melihat dahulu sejarah pelaksanaannya.

Saat Islam berjaya hingga berhasil menaklukkan Romawi, kaum Nasrani baru bisa membalas jajahan ke Timur Tengah di masa berikutnya. Peristiwa ini sering disebut oleh masyarakat dunia sebagai Perang Salib. Perihal kejadiannya, ada banyak orang Islam terbunuh, dirampas kekayaannya, dijauhkan dari agamanya, nabinya, hingga kejayaannya.

Generasi penerus Islam kala itu digeser pemikirannya sehingga tak mengenal bagaimana kehebatan leluhurnya. Oleh sebab itu, ada sejumlah tokoh Islam yang berpikiran untuk melepaskan belenggu dan membangkitkan kaum Muslimin.

Pada suatu musyawarah, disebutkan usulan pengadaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Perayaan ini diperkenalkan dengan cara bershalawat, bersyair, ataupun lantunan lain. Tujuannya kala itu agar masyarakat Muslim bisa mencintai Rasulullah SAW dan meneladani sikapnya.

Perihal pelaksanaannya, Maulid Nabi termasuk sebagai ibadah muthalaqah ghairu muqayyadah. Artinya ibadah mutlak namun tata cara atau pelaksanaan teknisnya tak terikat. Seperti yang dijelaskan dalam QS an-Nisa Ayat 103 yakni: “Berdzikirlah kepada Allah, baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring”.

Sementara untuk mereka yang memperingati Maulid Nabi dengan bershalawat juga ijelaskan lewat QS al-Ahzab ayat 56, yakni: “Sesungguhnya Allah dan Malaikat bershalawat kepada Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu kepada Nabi dan Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Dari penjelasan di atas, jelas kiranya bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW termasuk sebagai ibadah yang teknisnya tak terikat. Dengan begitu, kita tetap dapat memperoleh pahala kendati cara yang kita lakukan di masing-masing daerah berbeda.

Semoga perayaan Maulid Nabi Muhammad 2023 akan membuat kita semakin cinta pada Rasulullah SAW.

Semoga kita bisa konsisten untuk melaksanakan perintah serta menjauhi larangan, lebih baik lagi jika bisa meneladani berbagai sunnah.

Sekian kultum yang dapat saya sampaikan, semoga kita semua dapat berkumpul di Surga bersama beliau. Amin, amin, amin, ya rabbal alamin.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Iswara N Raditya