tirto.id - Calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dan Kamala Harris, telah melakukan adu gagasan dalam debat kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Debat yang digelar Selasa (10/9/2024) waktu AS itu merupakan kali pertama Trump dan Harris berada dalam satu panggung, setelah Joe Biden, yang kini menjabat sebagai Presiden AS, memutuskan mundur dari kursi pencapresan dan digantikan Kamala Harris.
Pasca debat Pilpres AS ini, musisi kenamaan AS, Taylor Swift, sontak mendeklarasikan dukungan terhadap Harris. Lewat unggahan Instagramnya, Rabu (11/9/2024), Taylor Swift menyatakan dirinya akan memberikan suara untuk Harris dan pasangannya, Tim Walz, dalam Pilpres AS tahun ini.
Swift mengatakan, ia memilih Harris karena kandidat presiden yang diusung Partai Demokrat itu telah memperjuangkan hak-hak perempuan dan kelompok LGBTQ+. Harris juga disebut Swift sebagai pemimpin yang tegas dan berbakat.
Dukungan Swift ini juga dilaporkan sejumlah media, salah satunya AP News.
Sebagai solois yang punya banyak penggemar, deklarasi dukungan politik Swift ini menuai beragam respons dari warganet. Narasi di media sosial menyebut bahwa Swift kehilangan pengikut Instagram usai menyatakan dukungan politiknya. Akun Instagram bernama “anthonyaguerolive” (arsip) salah satunya, menyebarkan klaim bahwa Swift kehilangan 17 juta pengikut, disertai foto tangkapan layar profil Instagram Taylor Swift.
“Taylor Swift memiliki 301 Juta pengikut Instagram minggu lalu. Dia mendukung Kamala Harris 5 hari yang lalu. Sekarang dia hanya memiliki 284 Juta pengikut. Dia kehilangan 17 Juta pengikut dengan mendukung Kamala,” tulis akun pengunggah dalam Bahasa Inggris, Senin (16/9/2024).
Sampai Kamis (26/9/2024), postingan ini sudah meraup ratusan impresi berupa 915 likes. Tirto juga menemukan narasi serupa beredar di Threads (arsip) dan Facebook (arsip).
Namun, benarkah klaim tersebut?
Penelusuran Fakta
Untuk memverifikasi narasi yang berseliweran, Tim Riset Tirto mencoba memasukkan kata kunci “Taylor Swift lose followers after Harris endorsement” ke mesin perambah Google.
Hasil pencarian teratas menunjukkan artikel beberapa lembaga pemeriksa fakta yang telah menyatakan informasi ini tidak benar, seperti lembaga USA Today dan Reuters, yang berbasis di AS.
Dukungan Swift memang menuai kritik dari beberapa pihak, termasuk mantan Presiden AS, Donald Trump. Trump menulis unggahan Truth Social, Minggu (15/9/2024), dan menyatakan bahwa ia membenci Taylor Swift.
Kendati demikian, klaim tentang Swift kehilangan 17 juta pengikut setelah dukungannya terhadap Harris tidak bisa dibuktikan. Tirto juga tak menemukan sumber resmi atau pemberitaan kredibel yang mengonfirmasi narasi ini.
Menurut situs Social Blade (situs analitik media sosial), Swift justru memperoleh tambahan pengikut setelah deklarasi tersebut. Situs itu menunjukkan bahwa Swift memperoleh lebih dari 250 ribu pengikut pada 11 September 2024, hari di mana ia menyatakan dukungan kepada Harris, dan memperoleh sekira 46 ribu pengikut pada hari berikutnya.
Swift diketahui terus memperoleh ribuan pengikut setiap hari hingga 16 September, namun sehari setelahnya ia kehilangan sekitar 1.500 pengikut. Kendati sesekali kehilangan followers, selama 30 hari terakhir (dari 27 Agustus 2024 sampai 25 September 2024), secara umum Swift telah mendapat tambahan 303 ribu pengikut di Instagramnya.
Per Kamis (26/9/2024), jumlah pengikut Instagram Swift mencapai 284 juta orang.
Meskipun unggahan yang beredar mengklaim bahwa Swift memiliki 301 juta pengikut sebelum dukungannya terhadap Harris, grafik di Social Blade memperlihatkan bahwa ia tidak pernah memiliki lebih dari 284 juta pengikut, selama Desember 2019 – Agustus 2024.
Seperti dilaporkan Reuters, CEO Social Blade, Jason Urgo, mengatakan bahwa jumlah pengikut Swift telah mencapai 284.139.769 pengikut pada 8 Mei 2024, yang kemudian turun ke "kisaran 203 juta pengikut hingga 11 September, ketika ia kembali ke kisaran 284 juta pengikut."
Urgo juga menyebut bahwa “perubahan pengikut setelah unggahan [dukungan Harris] justru meningkat, bukan menurun”.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, klaim tentang Taylor Swift kehilangan 17 juta pengikut setelah deklarasi dukungannya terhadap calon presiden AS, Kamala Harris, tidak bisa dibuktikan Tirto juga tak menemukan sumber resmi atau pemberitaan kredibel yang mengonfirmasi narasi ini.
Menurut situs Social Blade (situs analitik media sosial), Swift justru memperoleh tambahan pengikut setelah deklarasi tersebut. Situs itu menunjukkan bahwa Swift memperoleh lebih dari 250 ribu pengikut pada 11 September 2024, hari di mana ia menyatakan dukungan kepada Harris, dan memperoleh sekira 46 ribu pengikut pada hari berikutnya.
Dengan demikian, narasi soal Swift kehilangan pengikut setelah mendukung Harris bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty