Menuju konten utama

Tata Cara Shalat Gerhana Matahari 20 April 2023, Jam Berapa?

Kapan dan jam berapa gerhana matahari 20 April 2023 akan terjadi? Bagi umat muslim, bagaimana tata cara sholat gerhana matahari? Berikut selengkapnya.

Tata Cara Shalat Gerhana Matahari 20 April 2023, Jam Berapa?
Sejumlah umat muslim melaksanakan salat gerhana di Masjid Al-Falah Surabaya, Jawa Timur, Selasa (8/8). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

tirto.id - Kapan akan terjadi gerhana matahari di Indonesia bulan April 2023 ini? Jadwal gerhana matahari dikonfirmasi BMKG akan terjadi pada hari Kamis, 20 April 2023.

Gerhana yang telah dikonfirmasi oleh BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) merupakan gerhana matahari hibrid.

Lantas, jam berapa gerhana matahari 20 April 2023 akan terjadi? serta bagi umat muslim, bagaimana tata cara sholatnya?

Perlu diketahui bahwa gerhana matahari hibrid merupakan gerhana yang terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat berada pada satu garis. Gerhana matahari hibrid terdiri dari dua jenis, yaitu gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.

Terdapat tiga macam bayangan Bulan yang terbentuk saat gerhana matahari hibrid, yaitu antumbra, penumbra, dan umbra. Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari cincin. Sementara itu, wilayah yang terkena penumbra, terjadi gerhana matahari sebagian. Kemudian di daerah tertentu lainnya yang terlewati umbra, terjadi gerhana matahari total.

Tata Cara Shalat Gerhana Matahari dan Bacaan Niat

Dilansir dari NU Online, Syekh Dr. Wahbah az-Zuhaili mendefinisikan gerhana (kusuf) sebagai hilangnya sinar matahari secara keseluruhan atau sebagiannya saja di waktu siang. Hal itu disebabkan terhalangnya sinar matahari oleh bulan yang berada di antara bumi dan matahari.

Dalam keadaan tersebut, Islam menganjurkan umatnya untuk melakukan shalat sunnah gerhana matahari. Berikut merupakan tata cara shalat gerhana beserta bacaan niatnya.

Shalat gerhana matahari dilakukan tanpa didahului dengan adzan atau iqamah. Yang disunnahkan hanyalah panggilan shalat dengan lafadz “ashshalâtu jâmi‘ah.” Dalam kitab Syarah Yaqutun Nafis disebutkan bahwa shalat gerhana bisa dilakukan dengan salah satu dari tiga cara berikut:

1. Shalat dua rakaat seperti shalat sunnah tahiyatul masjid, dengan memperpendek bacaan-bacaannya, cara ini merupakan cara yang paling ringan.

2. Shalat dua rakaat dengan dua kali berdiri dan dua kali ruku’ dalam setiap rakaat, tanpa memperpanjang bacaan-bacaannya.

3. Shalat dua rakaat dengan dua kali berdiri dan dua kali ruku’ dalam setiap rakaatnya, serta memperpanjang bacaan-bacaan di dalam shalat.

Diantara tiga cara tersebut, cara yang ketiga adalah yang paling utama.

Dikutip dari laman MUI, berikut merupakan teknis pelaksanaan shalat gerhana.

1. Niat shalat gerhana matahari

Niat mengerjakan salat gerhana dapat dilafalkan baik menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Arab. Jika menggunakan bahasa Arab, maka lafalnya tergantung apakah kita menjadi imam atau makmum dalam salat tersebut.

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى

"Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta'ala"

"Saya berniat mengerjakan salat sunah Gerhana Matahari sebagai imam/makmum karena Allah semata".

2. Takbiratul ihra

3. Membaca doa iftitah dan bertaawuz

4. Membaca Surah Al-Fatihah

5. Membaca surat yang panjang dengan dikeraskan (jahr) suaranya.

6. Rukuk dengan waktu yang lama

7. Bangkit dari rukuk (iktidal)

8. Setelah iktidal, tidak langsung sujud, tetapi dalam posisi berdiri membaca Surah Al-Fatihah dan Surah panjang. Surah yang dibaca saat berdiri yang kedua ini, lebih pendek daripada saat berdiri sebelum rukuk.

9. Rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya

10. Bangkit dari rukuk (iktidal)

11. Sujud yang lamanya seperti rukuk, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali

12. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sama seperti rakaat pertama dengan bacaan dan gerakan yang lebih singkat

13. Tasyahud; dan

14. Salam.

Jam Berapa Shalat Gerhana Matahari Dilaksanakan?

Dilansir dari laman ITB, hampir seluruh wilayah Indonesia dapat mengamati gerhana matahari 20 April 2023. Daerah yang berada di jalur totalitas yaitu Provinsi Maluku, Provinsi Papua Barat, dan Provinsi Papua akan terjadi Gerhana Matahari Total (GMT). sedangkan di luar jalur totalitas akan terjadi Gerhana Matahari Sebagian (GMS).

Sementara itu, puncak gerhana matahari 20 April diprediksi terjadi pada pukul 13.00 WIB, sehingga shalat gerhana matahari disunahkan dilaksanakan pada waktu tersebut.

Baca juga artikel terkait GERHANA MATAHARI 2023 atau tulisan lainnya dari Risa Fajar Kusuma

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Risa Fajar Kusuma
Penulis: Risa Fajar Kusuma
Editor: Yulaika Ramadhani