tirto.id - Panduan tata cara shalat gerhana bulan adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika seorang muslim ingin menegakkan salah satu ibadah sunnah ini.
Dalam agama Islam dianjurkan melaksanakan shalat gerhana, sebagaimana terdapat dalam sabda Nabi Muhammad SAW:
”Jika kalian melihat gerhana [matahari atau bulan], maka bersegeralah untuk melaksanakan salat,” (H.R. Bukhari).
Hukum sholat gerhana adalah sunah dan memperoleh pahala bagi yang mendirikannya.
Shalat gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan istilah khusuf dan juga kusuf sekaligus. Secara bahasa, kedua istilah itu sebenarnya punya makna yang sama.
Shalat gerhana adalah shalat sunnah muakkadah yang ditetapkan dalam syariat Islam sebagaimana para ulama telah menyepakatinya. Dalilnya adalah firman Allah SWT. :
وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang serta adanya matahari dan bulan. Janganla kamu sujud kepada matahari atau bulan tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya. “ (QS. Fushshilat: 37)
Maksud dari perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Yang Menciptakan matahari dan bulan adalah perintah untuk mengerjakan shalat gerhana matahari dan gerhana bulan.Selain itu juga Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ، لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا، فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Keduanya tidak menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah hingga selesai fenomena itu.” (HR. Bukhari no. 1043, Muslim no. 915).
Ketika terjadi Gerhana Bulan, umat Islam disunahkan mengerjakan salat gerhana. Salat ini utamanya dilakukan secara berjamaah di masjid.
Oleh karenanya, Kemenag menganjurkan salat ini dikerjakan di daerah aman COVID-19 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Salat gerhana sunah dilakukan di masjid secara berjamaah. Akan tetapi boleh juga dilakukan seorang diri,” kata Kamarudddin Amin mengutip Kitab Al-Mughni karya Ibnu Qudamah.
Bagaimana cara mendirikan salat gerhana sendirian? Berikut ini tata caranya sebagaimana dilansir dari NU Online.
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan
Jika seorang muslim bermaksud mendirikan salat gerhana bulan sendirian, ia dapat melakukan tata cara sebagai berikut.
1. Niat dalam hati atau dilafalkan. Bacaan niat salat gerhana adalah sebagai berikut:
صَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Bacaan latinnya "Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ."
Artinya: “Saya berniat salat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT.”
2. Mengucapkan takbir (الله أكبر/Allahu Akbar).
3. Membaca ta'awudz dan surah Al-Fatihah. Kemudian, dilanjutkan dengan membaca salah satu surat pendek Al-Quran.
4. Rukuk.
5. Iktidal.
6. Sujud pertama.
7. Duduk di antara dua sujud.
10. Sujud kedua.
11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Durasi pengerjaan rakaat kedua sebaiknya lebih pendek daripada rakaat pertama.
13. Salam.
14. Membaca istigfar dan doa
Shalat sunah gerhana bulan juga dapat dikerjakan dengan ringkas. Bahkan menurut ulama mazhab Syafi'i, hanya membaca surat Al-Fatihah saja pada setiap rakaat tanpa surat lainnya dianggap sah sebagai salat sunah gerhana.
Jumlah rakaatnya tidak dibatasi, namun mesti dikerjakan dalam formasi dua rakaat-dua rakaat.
Usai salat gerhana, seorang muslim dianjurkan untuk memperbanyak meminta ampun kepada Allah dengan mengucapkan istigfar sebagai berikut:
أستغفر الله العظيم
Bacaan latinnya: "Astaghfirullahal adzim"
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung."
Dalil Doa Mustajab saat Gerhana
Selain itu, ia juga dianjurkan berdoa kepada Allah karena momen gerhana bulan termasuk salah satu waktu mustajab berdoa. Doa yang dipanjatkan di waktu gerhana cenderung lebih mudah dikabulkan Allah Swt, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
"Jika kalian melihat gerhana, maka perbanyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan salat dan bersedekahlah," (H.R. Bukhari).
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Yulaika Ramadhani