tirto.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara atas pernyataan calom presiden Prabowo Subianto soal kondisi korupsi di Indonesia. KPK mengatakan yang paling penting saat ini adalah komitmen dalam pemberantasan korupsi.
"Yang lebih penting ke depan adalah sejauh mana komitmen kita semua untuk berupaya memerangi korupsi tersebut. Identifikasi tingkat keparahan korupsi itu sudah dilakukan banyak instansi dengan berbagai metode," kata Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018).
Sebelumnya Prabowo menyebut Indonesia masuk darurat korupsi karena dari pejabat negara, kalangan anggota dewan, menteri dan hakim tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu ia sampaikan di acara The World in 2019 Gala Dinner yang diselenggarakan oleh Majalah The Economist di Singapura, Selasa (27/11/2018),
"Isu utama di Indonesia sekarang adalah maraknya korupsi, yang menurut saya sudah seperti kanker stadium empat," ujar Prabowo.
Febri mengakui memang permasalahan korupsi di Indonesia masih memerlukan perhatian yang sangat besar. Ini terlihat dari Indeks Persepsi Korupsi Indonesia yang baru mendapat nilai 37, dan menduduki peringkat 96.
Oleh sebab itu Febri meminta kepada seluruh pihak, termasuk partai politik untuk terlibat dalam pemberantasan korupsi. Ia mengingatkan, 61% korupsi dilakukan oleh aktor politik.
"Itu poin yang menurut KLK penting kita tindaklanjuti," kata Febri.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Yantina Debora