Menuju konten utama

Tanggapan Inasgoc Soal Perusahaan BUMN Borong Tiket Asian Games

Penanggung jawab keuangan INASGOC, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, pihaknya tak tahu-menahu soal adanya pembelian tiket Asian Games dengan skala besar oleh perusahaan BUMN.

Tanggapan Inasgoc Soal Perusahaan BUMN Borong Tiket Asian Games
Ilustrasi. Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir memberikan keterangan pada wartawan tentang penyelenggaraan Asian GameS 2018, di Main Press Center (MPC) JCC, Jakarta, Sabtu (1/9/2018). ANTARA FOTO/INASGOC/Paramayuda/mos/18

tirto.id - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata mengatakan pada Jumat lalu bahwa, ada laporan perusahaan BUMN sponsor Asian Games 2018 yang membeli tiket dengan skala besar dan memberikannya kepada pejabat secara cuma-cuma.

Alex menyebut tindakan ini sama halnya dengan upaya gratifikasi. Kecuali tiket tersebut diberikan langsung oleh INASGOC, selaku penyelenggara Asian Games 2018.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sekaligus penanggung jawab keuangan INASGOC, Gatot S. Dewa Broto mengaku tidak tahu-menahu mengenai adanya praktik perusahaan BUMN membeli tiket Asian Games 2018 skala besar tersebut.

Namun, Gatot mengakui bahwa memang INASGOC memberikan jatah tiket gratis kepada perusahaan BUMN sponsor prestige.

"Jadi kalau ada isu ada BUMN memborong, orang kami belum dapat konkrit bukti ya. BUMN yang mana, kami belum tahu. Tapi, kalau sponsor dapat sejumlah berlebih tiket memang betul," ujar Gatot di Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta pada Senin (3/8/2018).

Selain itu, ia menekankan bahwa jatah tiket gratis BUMN tidak mencapai 20 persen. "Kalau 20 persen aja di stadion utama habis untuk BUMN," ucapnya.

Lebih lanjut, Gatot menyampaikan bahwa perusahaan BUMN sponsor saat ini belum sepenuhnya memenuhi komitmen. Ada komitmen sponsor dari 21 perusahaan BUMN dan swasta sebesar Rp800 miliar, tapi baru terbayar hingga saat ini Rp250 miliar.

"Jadi, enggak wajar mereka minta haknya. Saya termasuk yang agak keras untuk enggak, jangan dikasih. Kalau tidak begitu akan menjadi isu publik bahwa tiket yang terjadi sekarang susah dan sebagainya, semata-semata karena ada jatah (untuk perusahaan BUMN sponsor)," terangnya.

Staf Khusus Menteri BUMN, Wianda Pusponegoro saat dihubungi Tirto untuk dimintai klarifikasi, hanya memberikan jawab singkat. "Silahkan mengutip dari INASGOC," ucapnya pada Senin (3/9/2018).

Baca juga artikel terkait ASIAN GAMES 2018 atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Yandri Daniel Damaledo