tirto.id - Politikus PDIP Maruarar Sirait menyambut baik apabila Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon masuk dalam susunan menteri di Kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin jika menang di Pilpres 2019 nanti.
Namun, tampaknya ajakan itu tak mudah begitu saja disanggupi Partai Gerindra. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Maruarar harus meminta restu terlebih dulu kepada Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Kalau yang namanya Partai Gerindra itu sami'na wa atho'na, tergantung Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto," ujar Dasco kepada reporter Tirto, Kamis (28/2/2019).
Kata Dasco, di partainya tak ada keputusan perseorangan melalaikan keputusan kolektif. Namun, keputusan kolektif ini juga harus mendapatkan restu dari Prabowo terkait hal-hal sifatnya penting.
Selain Maruarar yang harus berhadapan dengan Prabowo, kata Dasco, Fadli Zon juga harus meminta restu ke Prabowo. Hal itu, lanjutnya, berlaku bagi seluruh kader Partai Gerindra, tak hanya Fadli Zon saja.
"Saya pikir siapapun di Gerindra termasuk Bung Fadli Zon akan menunggu petunjuk dari Pak Prabowo bagaimana sikap partai nantinya," tuturnya.
Dalam acara Indonesia Lawyers Club, di tvOne, Selasa, 26 Februari 2019, Maruarar menyebut dalam politik apapun bisa saja terjadi. Tidak terkecuali bila kubu Prabowo masuk kabinet bila Jokowi memenangkan kontestasi Pilpres 2019 bersama Ma'ruf Amin.
"Saya pikir kita juga tahu politik itu sangat mungkin, malam ini saya ngomong apa adanya. Sesudah Pilpres April 2019 saya berani menyampaikan pandangan saya, Fadli Zon, jadi menterinya Jokowi, itu baru Indonesia. Indonesia yang satu," kata Maruarar.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Maya Saputri