tirto.id - 25 November merupakan hari yang istimewa bagi para pendidik di Indonesia. Terdapat dua hari besar yang diperingati pada tanggal tersebut, yakni Hari Guru Nasional dan Hari Ulang tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Dua perayaan yang jatuh pada tanggal yang sama itu saling bertalian erat. Namun, penetapan dua hari besar tersebut memiliki selisih waktu satu tahun.
Hari Guru Nasional ditetapkan pada 25 November 1944 sedangkan HUT PGRI ditetapkan setahun setelahnya, 1945, di tanggal yang sama.
Akan tetapi, 25 November tidak hanya menjadi peringatan penting bagi para guru di Indonesia. Di negara lain atau wilayah lain, 25 November juga menjadi momen yang bersejarah. Lalu, selain peringatan Hari Guru, tanggal 25 November memperingati hari apa?
25 November Peringatan Hari Apa Selain Hari Guru?
25 November tidak hanya diperingati sebagai Hari Guru Nasional dan HUT PGRI. Terdapat sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada 25 November mulai dari periode 1600-an hingga sekarang. Berikut ini sejumlah peristiwa yang terjadi pada 25 November. Berikut adalah beberapa peristiwa dan ulang tahun yang terjadi pada tanggal 25 November:
Hari besar 25 November periode 1601–1900
Selain Hari Guru Nasional yang dirayakan di Indonesia, 25 November memperingati hari terjadinya gempa bumi mematikan yang melanda Shemakha, Kaukasus. Peristiwa tersebut terjadi pada 1667. Berikut sejumlah peristiwa yang pernah terjadi pada 25 November, periode 1601-1900:- 1667: Gempa bumi mematikan melanda Shemakha di Kaukasus, menewaskan 80.000 orang.
- 1755: Raja Ferdinand VI dari Spanyol memberikan perlindungan kerajaan kepada Beaterio de la Compañia de Jesus.
- 1783: Pasukan Inggris terakhir meninggalkan New York City setelah tiga bulan penandatanganan Traktat Paris yang mengakhiri Perang Revolusi Amerika.
- 1795: Pembagian Polandia: Stanisław August Poniatowski, raja terakhir Polandia merdeka, dipaksa turun tahta dan diasingkan ke Rusia.
- 1833: Gempa bumi bawah laut besar dengan magnitudo antara 8,7 dan 9,2 mengguncang Sumatra, menghasilkan tsunami masif di sepanjang pantai Indonesia.
- 1863: Perang Saudara Amerika: Pertempuran Missionary Ridge, pasukan Union di bawah Jenderal Ulysses S. Grant berhasil menghancurkan blokade Chattanooga.
- 1926: Serangan tornado November paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat menewaskan 76 orang dan melukai lebih dari 400.
Hari besar 25 November periode 1901-sekarang
Berikut beberapa peringatan setiap 25 November pada periode 1901-sekarang:- 1915: Albert Einstein mempresentasikan persamaan medan relativitas umum kepada Akademi Ilmu Pengetahuan Prusia.
- 1941: Kapal perang HMS Barham ditenggelamkan oleh torpedo Jerman selama Perang Dunia II.
- 1950: Badai Appalachian Besar 1950 melanda 22 negara bagian Amerika, menewaskan 353 orang.
- 1952: Pembukaan resmi King Fahd Causeway di Teluk Persia.
- 1958: Sudan Prancis mendapatkan otonomi sebagai anggota otonom Komunitas Prancis.
- 1960: Mirabal Bersaudara Republik Dominika dibunuh.
- 1963: Pemakaman kenegaraan John F. Kennedy; setelah berbaring di negara bagian di Capitol AS, Misa Requiem berlangsung di Katedral Santo Matius Rasul dan Presiden dimakamkan di Pemakaman Nasional Arlington.
- 1970: Di Jepang, penulis Yukio Mishima dan satu rekan melakukan seppuku ritus setelah upaya kudeta yang gagal.
- 1984: Tiga puluh enam musisi terkemuka berkumpul di studio Notting Hill dan merekam "Do They Know It's Christmas?" untuk mengumpulkan dana bantuan kelaparan di Ethiopia.
Kenapa 25 November Diperingati Sebagai Hari Guru?
Di Indonesia, hari peringatan paling besar yang dirayakan setiap tanggal 25 November adalah Hari Guru. Lantas, kenapa 25 November diperingati sebagai Hari Guru?
Tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional dengan berbagai alasan, yang melibatkan perjuangan dan peran penting para guru dalam sejarah pendidikan Indonesia.
Perayaan ini tidak hanya mencerminkan penghargaan terhadap dedikasi para pendidik, tetapi juga terkait erat dengan berdirinya PGRI.
Pada awalnya, para guru di masa pemerintahan Hindia Belanda berserikat dalam wadah bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). Serikat guru tersebut didirikan pada 1912 oleh Raden Mas Ngabehi Dwidjosewojo.
Tujuan organisasi tersebut adalah memprotes ketidaksetaraan gaji di antara para guru yang memiliki latar belakang beragam. PGHB kemudian berganti nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) pada 1932.
Ketika Jepang menjajah Indonesia, PGI mengalami vakum kegiatan karena larangan atas segala bentuk organisasi. Setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, PGI menggelar kongres yang menandai pembentukan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 25 November 1945 di Surakarta.
PGRI lahir dalam suasana mencekam saat terjadi pengeboman oleh tentara Inggris di RRI Surakarta. Meskipun demikian, para guru tetap bersatu dengan tiga tujuan utama: mempertahankan Republik Indonesia, meningkatkan kualitas pendidikan, dan membela hak dan nasib buruh.
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 1994, tanggal 25 November ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional. Hingga saat ini, 25 November terus diperingati sebagai hari guru guna mengapresiasi peran guru dalam memajukan penerus bangsa melalui pendidikan.
Selain sebagai penghormatan untuk PGRI, tanggal 25 November juga mencerminkan hari ulang tahun PGRI, organisasi yang menjadi suara dan wadah para guru di Indonesia. Dengan demikian, Hari Guru Nasional menjadi momentum untuk merayakan dan menghargai peran guru dalam memajukan pendidikan nasional.
Editor: Fadli Nasrudin
Penyelaras: Umi Zuhriyah