Menuju konten utama
Ilmu Geografi

Tanda-tanda Terjadinya Tanah Longsor yang Perlu Diwaspadai

Tanah longsor bisa terjadi akibat faktor alam dan kesalahan manusia, apa penyebab tanah longsor dan tanda-tandanya yang perlu diwaspadai?

Tanda-tanda Terjadinya Tanah Longsor yang Perlu Diwaspadai
Sejumlah tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban longsor di Blembem, Candirejo, Semin, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sabtu (19/11/2022). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/YU

tirto.id - Tanah longsor merupakan bencana yang terjadi ketika ada perpindahan tanah dengan volume besar. Peristiwa ini bisa terjadi akibat faktor alam dan kesalahan manusia.

Menurut e-Modul Mitigasi Benca Erosi & Tanah Longsor (hlm. 2), longsor didefinisikan sebagai perpindahan tanah atau batuan secara miring dari tempatnya semula.

Dengan begitu, bebatuan atau tanah ini akan terpisah dari massa kesatuan suatu tanah atau batu di daerah tertentu.

Melalui kata lain, tanah tersebut turun dari ketinggian akibat terlepas dan dipengaruhi gaya gravitasi.

Sebut contohnya di sebuah bukit, ketika hujan turun, tanah ikut menurun mengikuti arus air dengan volume yang besar.

Maka, tanah tersebut sudah dianggap mengalami longsor. Jika ini terjadi di sekitar manusia, maka potensi kerugian bisa muncul.

Dampaknya, bisa menjerumus ke timbulnya korban materi atau bahkan nyawa manusia.

Lantas, apa saja penyebab longsor dan bagaimana tanda-tandanya?

Penyebab Terjadinya Longsor

Jika ada sebuah tanah gundul yang topografinya miring, maka potensi terjadinya longsor akan lebih tinggi karena tak ada pohon sebagai penahannya.

Namun, hal ini tidak mengartikan bahwa tanah yang tak gundul tidak bisa mengalami longsor.

Secara garis besar, situs Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI menjabarkan ada penyebab internal dan eksternal. Berikut ini keterangan mengenai kedua faktor tersebut.

1. Longsor yang disebabkan faktor internal

Penyebab internal ini terjadi berdasarkan macam-macam kejadian, misalnya karena lahan miring, terdiri atas batuan yang mudah lapuk, atau terjadi gempa.

Ketika lahan miring, maka potensi jatuhnya tanah akan semakin besar ketika ada air dari dalam bumi yang menambah berat massanya.

Kemudian, batu yang mudah lapuk juga bisa jatuh kapan saja terkikis air tanah. Terakhir, gempa yang menggetarkan permukaan bumi juga dapat menimbulkan bencana longsor.

2. Longsor yang disebabkan faktor eksternal

Penyebab eksternal artinya longsor disebabkan oleh sesuatu di luar tanah itu sendiri. Untuk contoh longsor yang disebabkan hal ini, misalnya terjadi di dataran tinggi miring dengan curah hujan wilayah tinggi.

Ketika sering terkena air, maka tanah tersebut akan bertambah massanya. Bahkan, bisa jatuh turun akibat ditarik gaya gravitasi.

Kemudian, ada juga penyebab eksternal yang disebabkan manusia. Sebut saja ketika seorang manusia menebang pohon di daerah-daerah tanah miring. Hal ini meningkatkan potensi tanah longsor karena penahannya hilang.

Tanda-tanda akan Terjadinya Longsor

Untuk melihat tanda-tanda akan terjadinya longsor, terdapat beberapa kejadian yang bisa mendeskrisikannya.

Salah satu contohnya ketika ada tanah yang bentuknya cenderung miring ke luar. Tanah tersebut dipastikan turun pada beberapa waktu ke depannya.

Oleh sebab itu, orang-orang yang ada di sekitar mesti waspada. Berikut ini daftar lengkap tanda-tanda akan terjadinya longsor yang harus diwaspadai.

  1. Lapisan tanah atau bebatuan cenderung miring ke arah luar;
  2. Terdapat retakan-retakan yang terlihat di tanah miring;
  3. Muncul pancuran atau tetesan air dari dalam tanah;
  4. Pohon yang ada di lahan miring cenderung berubah jadi melengkung.

Baca juga artikel terkait TANAH LONGSOR atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno