Menuju konten utama
Prambanan Jazz 2023

Tampil Lagi di Hari ke-4, Tulus Turun Panggung Sapa Penonton

Tulus menyapa penonton Prambanan Jazz 2023 hari ke-4 langsung dari bawah panggung, sambil melantunkan "Monokrom".

Tampil Lagi di Hari ke-4, Tulus Turun Panggung Sapa Penonton
Tulus. foto/Dok. Prambanan Jazz

tirto.id - "Sudah sewindu ku di dekatmu ada di setiap pagi, di sepanjang harimu, tak mungkin bila engkau tak tahu bila ku menyimpan rasa yang ku pendam sejak lama."

Seperti itulah kira-kira petikan lirik lagu pertama yang dinyanyikan penyanyi Tulus di hadapan penonton yang hadir dalam acara Prambanan Jazz pada Jumat, 14 Juli 2023, di kompleks Candi Prambanan, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ini merupakan Prambanan Jazz pekan kedua, yang akan berlangsung hingga Minggu, 16 Juli 2023. Tulus naik panggung pukul 19.10 WIB.

Selain lagu "Sewindu", Tulus juga mengajak para penononton sama-sama menyanyikan sederet lagu seperti "Teman Hidup", "Diri", "Kelana", "Adu Rayu", hingga Hati-Hati di Jalan".

Salah satu penonton, Maria, 27 tahun asal Yogyakarta mengatakan, ini adalah kali pertama menyaksikan penampilan Tulus secara langsung. Ia mengaku sangat menikmati penampilan penyanyi berusia 35 tahun itu.

"Jujur ini pertama kali nonton Tulus langsung, dan sangat berkesan. Biasanya kan cuma lewat YouTube saja. Lagu yang paling saya tunggu-tunggu "Monokrom" sama "Hati-Hati di Jalan". Saya cukup terhibur dengan penampilan Tulus," kata Maria kepada Tirto, Jumat (14/7/2023).

Tulus

Tulus. foto/Dok. Prambanan Jazz

Ada yang menarik di tengah-tengah konser. Saat hendak menyanyikan lagu "Monokrom", Tulus meminta panitia untuk bisa bernyanyi dan berinteraksi bersama para penonton dari bawah panggung.

"Kemarin saya minta untuk bisa turun dan nyanyi langsung di bawah, boleh kan? cuma 5 menit kok," ucap Tulus kepada panitia.

Sambil melantunkan "Monokrom", Tulus berjalan ke arah bawah panggung dan menyapa penggemarnya, sembari sesekali melayani permintaan foto dan salam.

Selain Tulus, Prambanan Jazz 2023 hari ke-4 juga menghadirkan musisi internasional seperti band rock Vertical Horizon.

Band asal Amerika Serikat yang dibentuk pada 1991 itu membawakan beberapa lagu andalan mereka seperti "Best I Ever Had", "You're God", dan "Everything You Want".

Vertical Horizon

Vertical Horizon. foto/Dok. Prambanan Jazz

Selanjutnya, salah satu penampil yang paling dinanti adalah Lukas Graham. Ia naik panggung sekitar pukul 20.30 WIB dengan mengenakan kaos merah.

Penyanyi asal Denmark itu melantunkan sejumlah lagu seperti "Lie", "Wish You Were Here", "You’re Not There", dan "Drunk in The Morning".

Dua lagu yang paling dinantikan penonton Prambanan Jazz adalah "Love Someone", dan "7 Years". Fadia 25 tahun yang berdomisili di Yogyakarta mengaku menyukai Lukas Graham karena dua lagu tersebut.

"Lagu yang paling hafal ada dua, "Love Someone" sama "7 Years" karena populer, sisanya lagu lain kurang begitu hafal," kata dia kepada Tirto di sela-sela penampilan.

Lucas Graham

Lucas Graham. foto/Dok. Prambanan Jazz

Musisi lokal lainnya yang turut tampil di antaranya D'Masiv Jazz Project, Andien, Rhoma Irama & Soneta Group ft. Trio Lestari, TBA ft. Un1ty, Candra Darusman ft. Adiraka Fardy & Aimee Saras, dan White Shoes & The Couples Company.

Prambanan Jazz 2023 Hadirkan 12 Musisi Internasional

Tahun ini, Rajawali Indonesia menghadirkan 12 artis internasional dan 60 artis Indonesia.

“Ada 12 artis Internasional dan lebih dari 60 artis dalam negeri yang akan tampil dengan latar Candi Prambanan”,ungkap Founder Prambanan Jazz pada Press Conference yang digelar pada Kamis (6/7), di Prambanan Jazz Cafe.

Penyelenggaraan kali ini kembali menghadirkan konsep empat serangkai E + T: Entertainers, Entertainment, Experience, Expectation, dan Trust.

Entertainers dan Entertainment diwujudkan dengan menghadirkan penampil, deretan line up yang solid dan memenuhi banyak keinginan penonton, baik yang penyuka jazz garis keras, sampai ke penonton muda yang menyukai artis baru.

Prambanan Jazz 2023 mengusung tema “Culture for the Future”, yang disajikan dengan konsep “The Magical Experience”.

Tema ini berangkat dari satu pemahaman penting, bahwa budaya adalah hal penting untuk masa depan.

Di masa semua yang serba digital, bahkan karya seni bisa digarap oleh artificial intelligence (AI), kebudayaan bisa membuat kita tetap menapak bumi dan berpegang erat pada akar kita sebagai manusia.

Sedangkan konsep The Magical Experience dimaksudkan sebagai pengalaman budaya musik imajinatif, yang akan dirasakan secara langsung dan menginspirasi semua orang yang ada di dalamnya. Baik itu penonton, musisi yang terlibat, maupun pihak penyelenggara.

Melalui diksi magical, ajaib, Prambanan Jazz Festival seperti akan menjamin bahwa helatan ini akan memberikan pengalaman menonton festival yang magis dan menakjubkan.

Baca juga artikel terkait RAGAM DAN HIBURAN atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Musik
Reporter: Yandri Daniel Damaledo
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Iswara N Raditya