Menuju konten utama

Tambah 48 Emiten Baru, Dana di Pasar Modal Capai Rp190,9 Triliun

Mahendra Siregar mengungkapkan, penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp190,9 triliun hingga 25 Oktober 2022.

Tambah 48 Emiten Baru, Dana di Pasar Modal Capai Rp190,9 Triliun
Calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang juga Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menyampaikan paparan saat uji kepatutan dan kelayakan calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Komisi XI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4/2022). Mahendra Siregar dan Darwin Cyril Noerhadi akan bersaing memperebutkan kursi ketua Dewan Komisioner OJK periode 2022 - 2027 melalui seleksi tahap akhir di DPR. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.

tirto.id - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan, penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp190,9 triliun hingga 25 Oktober 2022. Tidak hanya itu, pada periode yang sama terdapat 48 emiten baru.

“Hingga 25 Oktober 2022 mencapai Rp190,9 triliun dengan tambahan 48 emiten baru,” katanya dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala IV Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) 2022 dikutip Antara, Jakarta, Kamis (3/11/2022).

OJK mencatat kinerja pasar saham mampu menguat 7,09 persen secara year to date (ytd) ke level 7.048,38 per 25 Oktober 2022 dan termasuk salah satu bursa saham dengan kinerja terbaik di kawasan.

Hal ini ditunjang dengan net buy nonresiden di pasar saham senilai Rp77,22 triliun secara year to date di tengah volatilitas pasar keuangan global.

Namun demikian, perlu dicermati bahwa tekanan terhadap pasar keuangan global juga sudah mulai berdampak pada pasar saham domestik.

“Hal ini tercermin dari penguatan terbatas pasar saham domestik yang hanya sebesar 0,10 persen (mtd) yang juga diikuti oleh penurunan nilai dan frekuensi transaksi,” katanya.

Lebih lanjut Mahendra menyampaikan, stabilitas sistem keuangan dan kinerja sektor jasa keuangan relatif terjaga dengan intermediasi lembaga jasa keuangan yang tumbuh sejalan dengan kinerja perekonomian nasional.

“Kredit perbankan pada kuartal III tahun 2022 tumbuh sebesar 11 persen (yoy) per September 2022, terutama didorong oleh jenis kredit modal kerja yang tumbuh sebesar 12,26 persen (yoy) dan pertumbuhan kredit debitur korporasi sebesar 12,97 persen (yoy),” katanya.

Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 6,77 persen (yoy) didorong giro dan tabungan yang tumbuh masing-masing sebesar 13,52 persen (yoy) dan 10,05 persen (yoy).

Sejalan dengan kinerja intermediasi perbankan, penyaluran pembiayaan melanjutkan tren positif, yakni tumbuh 10,68 persen (yoy) per September 2022 didukung pembiayaan terutama modal kerja dan investasi yang tumbuh masing-masing sebesar 27,1 persen (yoy) dan 21,7 persen (yoy).

Rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) gross perbankan per September 2022 terpantau turun menjadi sebesar 2,78 persen, sementara rasio NPF perusahaan pembiayaan turun ke level 2,58 persen.

“Di sisi lain, likuiditas perbankan memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) di level 121,62 persen dan Alat Likuid/DPK di level 27,35 persen pada September 2022,” tandasnya.

Baca juga artikel terkait PASAR MODAL

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang