Menuju konten utama

Takut Dicurangi, Tim Kampanye Jokowi Fokus Kawal Saksi

Wakil Ketua TKN, Abdul Kadir Karding, mengatakan malam ini mereka akan fokus mengawal para saksi--yang mengawal suara dari tingkat TPS hingga pusat.

Takut Dicurangi, Tim Kampanye Jokowi Fokus Kawal Saksi
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin didampingi sejumlah pimpinan Parpol pendukung melambaikan tangan usai memberikan keterangan terkait Pilpres 2019 di Jakarta, Rabu (17/4/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

tirto.id - Wakil Ketua TKN, Abdul Kadir Karding, mengatakan malam ini mereka akan fokus mengawal para saksi--yang mengawal suara dari tingkat TPS hingga pusat.

"Kami tinggal mengawal saksi," kata Karding di Djakarta Theater.

Pengawalan ini, katanya, dilakukan agar tak ada kecurangan.

Karding bilang hasil hitung cepat TKN menyimpulkan Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara 55 persen. Ini, menurutnya, cukup baik.

Jika tak ada masalah berarti, Karding optimistis Jokowi-Ma'ruf akan memenangkan Pilpres 2019.

Dalam Pilpres 2019, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin diusung oleh koalisi PDI-P, Partai NasDem, PKB, Partai Golkar, PPP, Partai Hanura, PKPI, dan PSI.

Di antara partai-partai pengusung paslon 01 tersebut, PDI-P mendapatkan 18,95 persen suara, diikuti Partai Golkar dengan 14,75 persen suara pada Pemilu 2014.

Sementara PSI dan Partai Perindo adalah dua partai baru tampil pada Pemilu 2019.

Di kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, ada lima partai pengusung. Empat di antaranya sudah berpartisipasi pada Pemilu 2014, yaitu Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS. Satu partai lain adalah pendatang baru pada Pemilu 2019, yaitu Partai Berkarya.

Berdasarkan aturan pemilu dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 pasal 222, pasangan capres dan cawapres dalam Pipres 2019 diusung oleh partai atau gabungan partai politik yang memiliki 20 persen jumlah kursi DPR atau mempunyai 25% suara sah nasional pada Pemilu 2014.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Dieqy Hasbi Widhana

tirto.id - Hard news
Penulis: Dieqy Hasbi Widhana
Editor: Gilang Ramadhan