tirto.id - Sekitar 200 ribu warga sipil terpaksa meninggalkan Mosul akibat operasi militer Irak untuk merebut Mosul melawan ISIS, sementara ribuan lainnya masih terjebak di sana. Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Marinir Joseph Dunford saat ini sedang mencari cara untuk melindungi warga sipil yang terjebak agar tidak dijadikan perisai hidup ISIS.
"Irak sedang mempertimbangkan adaptasi-adaptasi (strategi militer)," kata Dunford kepada wartawan.
Seperti dilansir Antara, saat ini pasukan Irak terlibat dalam pertempuran sengit dari rumah ke rumah melawan ISIS di Mosul. Serangan ini membuat ISIS tersudut di tempat di mana ISIS diproklamasikan oleh pendirinya, Abu Bakar al-Baghdadi.
Tidak hanya di MOsul, ISIS saat ini sudah tersudut di mana-mana, namun AS meyakini ISIS akan tetap melakukan gerakan bawah tanah dan perang gerilya dengan taktik-taktik baru.Salah satunya adalah dengan menjadikan warga sipil yang masih terjebak di MOsul sebagai perisai hidup.
Selain taktik itu, ISIS juga melakukan serangan melalui telegram untuk AS dengan menyebut Trump dungu atau idiot melalui juru bicara ISIS Abi al-Hassan al-Muhajer. "Kalian (AS) bangkrut dan tanda-tanda kematian kalian sudah terlihat oleh semua mata. Tak ada bukti selain kalian dikuasai oleh orang idiot yang tak tahu Suriah atau Irak itu apa," katanya.
Ini adalah pertama kalinya ISIS melontarkan komentar langsung kepada Presiden Donald Trump. Sementara itu, dua hari terakhir ini, menantu Presiden Trump, Jared Kushner berkunjung ke Irak, salah satunya menyambangi Hammam al-Alil di mana penasihat militer dan sistem artileri AS ditempatkan untuk membantu operasi militer ke Mosul.Selama kunjungannya, Kushner didampingi Jenderal Marinir Joseph Dunford.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra