Menuju konten utama
SEA Games 2017

Susi Susanti Jelaskan Sebab Tim Bulu Tangkis Indonesia Kalah

Manajer tim bulutangkis Indonesia di SEA Games 2017, Susi Susanti menilai sejumlah pemain bulu tangkis Indonesia tumbang di partai semifinal sebab mudah kehilangan fokus permainan.

Susi Susanti Jelaskan Sebab Tim Bulu Tangkis Indonesia Kalah
Susi Susanti (kanan) bermain bulu tangkis di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (30/12/2016). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Manajer tim bulutangkis Indonesia di SEA Games 2017, Susi Susanti mengakui permainan anak buahnya di Sea Games 2017 Malaysia patut mendapatkan evaluasi.

Susi juga menjelaskan analisisnya mengenai kekalahan Tim Bulu Tangkis Indonesia di 3 partai semifinal hari ini, Senin (28/8/2017). Kekalahan itu, seharusnya tak terjadi sebab setiap pemain berpeluang besar untuk menang dan sempat memimpin perolehan angka.

"Seharusnya di saat pertandingan penting seperti ini pemain tidak boleh hilang fokus dalam tekanan seperti apapun, harusnya diatas angin, bukan sebaliknya," kata Susi hari ini seperti dikutip Antara.

Hasil partai semifinal SEA Games 2017 pada Senin hari ini, hanya pemain tunggal putra Jonatan Christie yang masih berpeluang meraih emas di partai final pada Selasa (29/8/2017) besok.

Empat wakil Indonesia lainnya cuma memperoleh perunggu di cabang Olah Raga Bulu Tangkis setelah tumbang di partai semifinal. Mereka ialah pemain ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tunggal putri Gregoria Mariska dan tunggal putra Ihsan Maulana Mustofa.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto takluk di tangan Tim Thailand, Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh, dengan skor 17-21, 21-23. Indonesia sempat unggul jauh di gim kedua, namun gagal menyudahinya dengan kemenangan.

"Ganda putra missed target. Faktor titik lemah adalah nekadnya, beraninya yang kurang. Mereka tertekan, tak bisa berkembang. Saat leading, justru gagal fokus, gampang buang poin," kata Susi.

Legenda Bulutangkis Indonesia itu mencatat kejadian semacam ini berulangkali terjadi. Misalnya, ketika pertandingan kategori beregu, Fajar/Rian mengalami hal yang sama. Mereka menang di gim pertama, lalu gim kedua sudah memimpin, tapi akhirnya gagal.

"Di perorangan tadi juga begitu. Kejadian ini dua kali berturut-turut," Susi mengeluh.

Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska sempat cuma butuh satu angka untuk memenangkan gim pertama melawan atlet Malaysia Sonia Cheah, yakni saat poin 20-17. Tapi, dia akhirnya juga tumbang.

Sementara pemain tunggal putra Ihsan Maulana Mustofa juga tak dapat memanfaatkan momentum keunggulannya atas Khosit Phetpradab (Thailand).

"Ada kesempatan, sudah leading, tak bisa menekan lawan. Saat unggul, seharusnya benar-benar menekan, jangan kasih kesempatan sedikitpun. Ini hilang fokus sedikit, hilang poinnya," kata dia.

Susi menyimpulkan pekerjaan rumah bagi PP PBSI di masa mendatang ialah mengubah cara pandang pemain saat bertanding.

Hingga hari ini, perolehan Indonesia dari cabang olahraga bulu tangkis adalah satu emas dari beregu putra dan 4 perunggu.

Baca juga artikel terkait BULUTANGKIS

tirto.id - Olahraga
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom