Menuju konten utama
BWF World Tour Finals 2018

Susi Susanti: Greysia/Apriyani Butuh Power dan Ketahanan Lebih

"Greysia/Apriyani butuh meningkatkan power dan ketahanan yang lebih, juga servis ya, karena lawan sudah mempelajari kelemahan-kelemahan mereka," ujar Susi.

Susi Susanti: Greysia/Apriyani Butuh Power dan Ketahanan Lebih
Pebulutangkis putri Indonesia Greysia Polii yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu terjatuh saat mengembalikan shuttlecock saat melawan ganda putri Korea Selatan, Sohee Lee dan Seungchan Shin , pada babak 8 besar Badminton ganda putri Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (20/8/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susi Susanti menilai bahwa Greysia/Apriyani harus meningkatkan power dan ketahanan mereka, menyusul hasil buruk dalam kejuaraan BWF World Tour Finals 2018 di Guangzhou, Cina. Legenda bulu tangkis Indonesia itu menambahkan, sudah banyak rival yang mempelajari kelemahan ganda putri tersebut.

"Greysia/Apriyani butuh meningkatkan power dan ketahanan yang lebih, juga servis ya, karena lawan sudah mempelajari kelemahan-kelemahan mereka," ujar Susi Susanti sebagaimana dikutip dari laman PBSI, Minggu (16/12/2018).

Di lain pihak, Eng Hian sebagai pelatih ganda putri, memberikan tanggapan bahwa salah satu faktor penyebab kegagalan anak asuhnya akibat tak mampu mengatasi tekanan di lapangan. Hal ini terutama terjadi pada diri Apriyani Rahayu, yang memang baru di tahun ini debut di World Tour Finals.

“Saya lihat ada pressure dari mereka dari start turnamen, ini pengalaman pertama buat Apri. Dia belum pernah menjalani turnamen dengan sistem round robin yang isinya pemain top semua, yang biasanya baru mereka hadapi di perempat final. Kali ini di pertandingan pertama sudah harus berhadapan dengan pemain top. Buat Apri, ada tekanan, kalau kalah bagaimana ini?,” ungkapnya seperti dikutip dari rilis PBSI.

Eng Hian yang telah menjadi pelatih ganda putri Pelatnas Cipayung sejak tahun 2014 menambahkan, penampilan Apiyani yang terlihat kurang mampu mengatasi tekanan, secara tidak langsung turut mempengaruhi kualitas permainan ganda putri ranking 4 dunia tersebut.

“Hal ini sangat mempengaruhi performa Apri dan ke partnernya juga. Kemampuan Apri tidak bisa keluar semua. Inilah hal utama yang saya evaluasi,” tambah Eng Hian.

Saat laga pembuka di Grup A (12/12), Greysia/Apriyani takluk straight game dari ganda putri rangking 2 dunia asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Pada hari kedua (13/12) mereka kembali kalah dari pasangan Cina, Chen Qingchen/Jia Yifan, juga lewat straight game.

Sementara saat pertarungan pamungkas fase grup (14/12), pasangan Indonesia ini harus kembali meraih hasil minor, kala takluk dari wakil Cina lainnya, Du Yue/Li Yinhui, dan lagi-lagi lewat pertandingan 2 set langsung.

Sesungguhnya dalam kejuaraan BWF yang menawarkan hadiah total 1,5 juta Dollar AS ini Indonesia mampu meloloskan 6 wakil. Namun, seluruh wakil tim Merah Putih tersingkir di babak penyisihan grup.

Baca juga artikel terkait BWF WORLD TOUR FINALS 2018 atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Hard news
Reporter: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Ibnu Azis