tirto.id - Pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno dalam sejumlah survei. Elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf masih berada di kisaran 40 persen hingga 50 persen ke atas.
Hasil survei teranyar yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan elektabilitas calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebesar 58,7 persen. Sementara elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 30,9 persen.
Angka hampir serupa juga tampak dari hasil survei Cyrus Network dan Roy Morgan sebelumnya. Hasil survei Cyrus Network menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 55,2 persen dan Prabowo-Sandiga sebesar 36 persen, sedangkan hasil survei Roy Morgan menyebut Jokowi-Ma'ruf unggul di atas Prabowo-Sandiaga dengan angka 58 persen berbanding 42 persen.
Angka yang sedikit berbeda hanya muncul dari survei PolMark Indonesia. Berdasarkan hasil survei tersebut pasangan Jokowi-Ma’ruf meraih 40,4 persen suara dan Prabowo-Sandiaga 25,8 persen. Sementara 33,8 persen merupakan pemilih uang belum menentukan pilihan.
Berdasarkan hasil survei beberapa lembaga, apakah kemudian pertarungan Pilpres 2019 bisa dianggap sudah "selesai"?
Direktur Riset Populi Center Usep S. Ahyar menerangkan hasil survei beberapa lembaga tersebut tidak bisa menjadi jaminan Jokowi-Ma'ruf telah memenangkan Pilpres 2019. Pasalnya, kata Usep, hasil survei tersebut masih berada di bawah angka 60 persen.
Usep juga menyebut masih ada undicided voters (pemilih yang ragu-ragu) dan swing voters (pemilih yang berubah-ubah) yang sementara ini mendukung Jokowi-Ma'ruf, namun bisa berubah pilihan.
"Kalau dikatakan sudah selesai, saya kira, ya, belum," ujar Usep kepada reporter Tirto, Selasa (5/3/2019).
Usep menilai Jokowi-Ma'ruf punya modal kuat sebagai petahana untuk menghadapi Prabowo-Sandiaga. Responden yang puas dengan kinerja petahana juga semakin bertambah sehingga mampu mendongkrak elektabilitas Jokowi-Ma'ruf.
Ia menyarankan Jokowi-Ma'ruf untuk memanfaatkan momentum ini jika ingin menang dalam Pilpres 2019. "Dijaga pemilih-pemilihnya [swing voters] agar tidak berpindah. Karena potensi itu [berubah pilihan], masih tetap ada."
Pada sisi lain, Usep juga memberi saran kepada Prabowo-Sandiaga untuk lebih bekerja keras lagi merebut swing voters dari Jokowi-Ma'ruf. Ia mengatakan situasi politik masih mungkin untuk berubah.
Usep mencontohkan Pilkada DKI 2017. Kala itu, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dinyatakan unggul oleh semua hasil survei. Tidak ada satu lembaga survei pun di awal-awal yang memprediksi Anies Baswedan-Sandiaga Uno menang. Namun, Anies-Sandi akhirnya keluar sebagai pemenang.
Jokowi-Ma'ruf Optimistis
Hasil survei beberapa lembaga ini membuat pasangan Jokowi-Ma'ruf optimistis menang di Pilpres 2019. Calon wakil presiden Ma'ruf Amin mengatakan hasil survei lembaga-lembaga tersebut sesuai dengan hasil survei internal yang digelar PDIP.
Survei internal PDIP menyimpulkan Jokowi-Ma'ruf unggul di angka 56 persen.
"Insya Allah. Kalau nasional, kan, hari ini sudah positif," kata Ma'ruf di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019).
Namun Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf tak mau terlena dengan hasil-hasil survei tersebut. Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto menegaskan target Jokowi-Ma'ruf adalah meraih kemenangan hingga 70 persen. Ia mengatakan TKN akan berusaha lebih keras lagi.
"Kami optimistis bisa di atas 70 persen. Optimisme inilah yang membuat rakyat bisa bergerak," ujar Hasto.
Prabowo-Sandiaga Masih 'Pede'
Optimisme itu tampaknya bukan hanya milik kubu Jokowi-Ma'ruf. Kubu Prabowo-Sandiaga juga punya optimisme serupa. Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Pipin Sopian mengatakan akan berusaha lebih keras di sisa waktu kurang dari dua bulan sebelum pencoblosan.
"Prabowo-Sandi optimistis, insya Allah bulan Maret menjelang April, kami bisa lampaui survei elektabilitasnya Jokowi," ujar Pipin kepada reporter Tirto, Selasa (5/3/2019).
Keyakinan politikus PKS ini didasari besarnya antusiasme masyarakat saat Prabowo dan Sandiaga berkunjung ke daerah-daerah. Ia memastikan massa yang datang mendukung Prabowo-Sandiaga bukan masa bayaran yang hanya datang saat ada acara saja.
"Kehadiran Prabowo-Sandi di daerah tanpa ada mobilisasi, tanpa ada bayaran mereka datang, berbeda dengan sebelah banyak acara, tapi, ya, kami melihat responsnya berbeda lah," jelas Pipin.
Pipin mengatakan, Prabowo-Sandiaga akan mengedepankan kampanye program-program ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. "Kami optimistis Prabowo-Sandi bisa menang di Pemilu 2019," pungkasnya.
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Mufti Sholih