Menuju konten utama

Survei: Pilkada DKI Naikkan Elektabilitas Jokowi

Joko Widodo atau yang akrab disebut Jokowi mendapatkan angka elektabilitas sebesar 40,4 persen. Angka tersebut meningkat dari bulan Januari yang sebesar 22,7 persen.

Survei: Pilkada DKI Naikkan Elektabilitas Jokowi
Presiden Joko Widodo memimpin Sidang Kabinet Paripurna terkait pagu indikatif RAPBN 2018 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/4). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Pilkada DKI teryata bukan hanya soal pertarungan elektabilitas antara pasangan cagub dan cawagub, melainkan juga kandidat dalam pemilihan presiden Indonesia 2019 mendatang. Dari hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 12-14 April 2017 yang diumumkan Sabtu (15/4/2017), elektabilitas Joko Widodo mengalami kenaikan akibat Pilkada DKI Jakarta.

Joko Widodo atau yang akrab disebut Jokowi mendapatkan angka elektabilitas sebesar 40,4 persen. Angka tersebut meningkat dari bulan Januari yang sebesar 22,7 persen.

"Kalau Pak Jokowi meningkat, Pak Prabowo menurun," kata Burhanudin Muhtadi saat merilis hasil survei Indikator Politik Indonesia di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Elektabilitas Prabowo Subianto menurun menjadi 21,3 persen dibanding bulan Februari yang mendapat angka 21,6 persen. Meski begitu, Prabowo tetap menempati urutan kedua setelah Jokowi.

Peningkatan elektabilitas Jokowi, menurut Burhan, salah satunya karena perannya dalam menjaga stabilitas keamanan selama Pilkada DKI Jakarta yang dianggap baik oleh calon pemilih di DKI Jakarta. Sebanyak 69 persen calon pemilih menyatakan puas dengan kinerja Jokowi, sementara 31 persen tidak puas, dan satu persen lainnya menyatakan tidak tahu.

Selain dua nama tersebut, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun mendapat angka elektabilitas 2,4 persen dalam Pilpres 2019 mendatang. Angka itu tidak berbeda jauh dengan Agus Harimurti Yudhoyono yang mendapat angka 1,4 persen, sedangkan Ani Yudhoyono mendapat 0,2 persen.

"Mungkin itu mereka yang beranggapan Pak SBY bisa naik presiden lagi asal tidak dua periode berturut-turut," kata Burhan.

Sementara itu, Basuki Tjahaja Purnama mendapat angka elektabilitas 2,9 persen untuk menjadi presiden dan Anies Baswedan mendapat angka 2,7 persen.

Tidak hanya elektabilitas tokoh untuk Pilpres 2019, hasil survei Indikator Politik Indonesia juga menyatakan Pilkada DKI berimbas pada elektabilitas partai politik pengusung calon. Dari partai pengusung Basuki-Djarot, PDIP mendapatkan angka elektabilitas tertinggi dengan 29 persen. Sementara itu, dari partai pengusung Anies-Sandiaga, Gerindra mendapat angka elektabilitas tertinggi dengan 16 persen.

Baca juga artikel terkait PILKADA DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Chusnul Chotimah

tirto.id - Politik
Reporter: Chusnul Chotimah
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Yuliana Ratnasari