tirto.id - Duet Prabowo Subianto dan Abdul Muhaimin Iskandar menjadi kandidat pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden terkuat jika pemilu digelar saat ini. Pasangan dua ketua umum parpol, yaitu Gerindra dan PKB ini dinilai mampu mengalahkan sejumlah skenario pasangan bakal capres-cawapres yang ada.
Temuan tersebut berdasarkan hasil riset yang dilakukan lembaga survei Media Survei Indonesia (Median) dalam kurun waktu 21 hingga 27 Juli 2022 terhadap 1.500 responden di 34 provinsi berbasis Google Form dengan rentan pengguna 17-60 tahun lebih.
Median menduga akan ada 4 pasangan calon capres-cawapres pada 2024, yakni poros Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PAN, PPP), poros Gondangdia (Nasdem, PKS, dan Demokrat), poros Gerindra-PKB, dan terakhir PDIP maju sendiri dalam Pemilu 2024. Median juga mencatat 3 nama kandidat potensial calon presiden antara lain Prabowo Subianto (19 persen), Ganjar Pranowo (15,2 persen) dan Anies Baswedan (14,1 persen).
Dalam 4 skenario simulasi pasangan bakal capres-cawapres yang digagas Median, Prabowo-Cak Imin selalu berada di angka teratas dalam survei. Di skenario pertama, Prabowo-Cak Imin mengantongi 24,1 persen. Angka ini mengalahkan Ganjar Pranowo-Erick Thohir (19,5 persen), Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (18,0 persen), dan Puan Maharani-Andika Perkasa (13,4 persen).
Di skenario kedua, Prabowo-Cak Imin mengantongi 24,5 persen. Angka ini mengalahkan Ganjar Pranowo-Andika Perkasa (20,0 persen), Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (17,5 persen), dan Puan Maharani-Ridwan Kamil (14 persen).
Pada skenario ketiga, Prabowo-Imin mengantongi 25 persen. Angka ini mengalahkan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (18 persen), Ganjar Pranowo-Puan Maharani (16,5 persen), dan Airlangga Hartarto-Erick Thohir (10 persen).
Sementara skenario terakhir, Prabowo-Cak Imin mengantongi 24 persen. Angka ini mengalahkan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil (18,4 persen), Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (17 persen), dan Puan Maharani-Sandiaga Uno (13,6 persen).
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun menilai, pasangan Prabowo-Muhaimin kuat karena sejumlah hal. Pertama, Prabowo adalah kandidat bakal calon presiden terkuat, sementara Muhaimin konsisten berada di peringkat atas.
“Kedua, pasangan ini agak unik karena merepresentasikan dua basis pemilih yang berbeda secara preferensi dan teritorial," kata Rico kepada reporter Tirto, Selasa (2/8/2022).
Rico mengakui Gerindra sudah masuk barisan pemerintah, tetapi elite Gerindra diduga masih menyuarakan tema oposisi seperti isu Islamophobia. Di sisi lain, PKB bermain di basis Nahdlatul Ulama. PKB bermain di irisan yang berbeda.
“Secara teritorial, Prabowo popularitas baik di Jawa Barat dan Cak Imin popularitas baik di Jawa Timur," kata Rico.
Rico mengakui bahwa kampanye yang dilakukan Gerindra terhadap Prabowo maupun PKB terhadap Muhaimin efektif. Ia melihat kedua pasangan ini konsisten dan agresif dalam mengampanyekan pasangan ini lewat media maupun spanduk dan baliho. Jika pasangan ini diteruskan hingga Pemilu 2024, ia tidak memungkiri pemilih Prabowo-Cak Imin akan lebih kuat daripada pasangan lainnya.
Akan tetapi, kata Rico, pasangan Prabowo-Muhaimin tidak boleh terlena. Sebab, kata dia, pertarungan berjalan sengit sementara jarak pasangan ini dengan kandidat lain tipis.
“Sebenarnya kalau dilihat lebih dalam, pertarungan ini akan berlangsung ketat sebab jarak elektabilitas antara Prabowo-Cak Imin dengan Ganjar dan Anies misalnya hanya kisaran 5-6 persen, bahkan dengan pasangan Puan hanya selisih 9-10 persen-an. Jadi ini akan ketat jika 4 pasang," kata Rico.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz