Menuju konten utama
Pilkada Jabar 2018

Survei Indo Barometer: Meski Unggul, Elektabilitas Ridwan-Uu Turun

Indo Barometer merilis hasil survei terbaru lembaga ini di Pilkada Jabar 2018. Meski hasil survei itu menilai Ridwan Kamil-Uu masih unggul, tren elektabilitas pasangan ini cenderung menurun.

Survei Indo Barometer: Meski Unggul, Elektabilitas Ridwan-Uu Turun
(dari kiri) Empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, TB Hasanudin- Anton Charliyan, Sudrajat-Ahmad Syaikhu dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi menghadiri Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di Sabuga, Bandung, Jawa Barat, Senin (12/3/18). ANTARA/M. Agung Rajasa.

tirto.id - Survei terbaru Indo Barometer, yang digelar 20-26 maret 2018, menyimpulkan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum masih tertinggi di antara 4 peserta Pilkada Jabar 2018.

Survei memakai simulasi surat suara tersebut mencatat elektabilitas Ridwan Kamil-Uu sebesar 36,7 persen. Sementara pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi berada di posisi kedua dengan elektabilitas 31,3 persen. Kedua pasangan ini bersaing ketat karena hanya terpaut angka 5,4 persen.

Sedangkan elektabilitas dua peserta Pilkada Jawa Barat 2018 lainnya tak sampai 6 persen. Elektabilitas pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu cuma 5,4 persen dan Hasanuddin-Anton Charliyan hanya 3,4 persen.

Hasil survei tersebut juga menyimpulkan masih ada 23,3 persen pemilih yang belum menentukan pilihan di Pilkada Jabar 2018.

"Seandainya pemilihan dilaksanakan pada hari ini maka tingkat keterpilihan pasangan Ridwan-Uu tertinggi dengan 36,7 persen," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari saat merilis hasil survei tersebut di Jakarta, pada Kamis (19/4/2018).

Survei tersebut menjaring suara dari 1200 responden di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Pemilihan responden dilakukan dengan metode multistage random sampling. Indo Barometer mengklaim margin of error survei itu diperkirakan plus-minus 2,83 persen.

Pada sesi survei pertanyaan terbuka, pasangan Ridwan Kamil-Uu juga mendapat suara tertinggi, yakni 17,7 persen. Sedangkan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 13,4 persen, Sudrajat-Syaikhu 3,3 persen dan Hasanudin-Anton 0,5 persen.

Qodari menambahkan mayoritas alasan banyak responden survei ini memilih Ridwan Kamil-Uu karena pasangan ini dinilai lebih religius dan bersih.

"Mayoritas pemilih memberikan pilihan kepada Ridwan-Uu karena mereka dekat dengan rakyat dengan [angka] 56,3 persen, kinerjanya bagus dengan 59,6 persen, taat beragama dengan 69,2 persen dan juga bersih dari korupsi dengan suara 66,7 persen" kata Qodari.

Meskipun masih unggul, menurut Qodari, ada tren penurunan elektabilitas Ridwan Kamil-Uu. Sebab, hasil survei Indo Barometer, pada 20-23 Januari 2018, mencatat elektabilitas Ridwan Kamil-Uu masih mencapai 44,8 persen.

"Terjadi penurunan sekitar 8,1 persen untuk pasangan Ridwan-Uu dan lainnya terjadi peningkatan," kata Qodari.

Dia menjelaskan pasangan lain di Pilkada Jabar 2018 justru mengalami peningkatan elektabilitas sekitar 2-4 persen.

Tiga Skenario Hasil Pilkada Jabar 2018 Masih Mungkin Terjadi

Qodari menjelaskan, menurut kajian lembaganya, terdapat 3 skenario hasil Pilkada Jawa Barat 2018. Ketiga skenario itu masih berpeluang terjadi.

Pertama, pasangan Ridwan Kamil-Uu akan menang jika dapat mempertahankan keunggulan elektabilitas sampai hari pemilihan.

Kedua, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi bisa menang jika mampu mengejar ketertinggalan suara yang tidak terlampau jauh dari Ridwan Kamil-Uu.

Ketiga, masih ada peluang muncul kejutan, yakni pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu atau Hasanuddin-Anton Charliyan justru mampu memenangkan Pilkada Jabar 2018.

"Jika salah satu diantara mereka menang maka terjadi skenario kejutan. Ada underdog yang menang," kata Qodari.

Baca juga artikel terkait PILGUB JABAR 2018 atau tulisan lainnya dari Naufal Mamduh

tirto.id - Politik
Reporter: Naufal Mamduh
Penulis: Naufal Mamduh
Editor: Addi M Idhom