tirto.id -
Menjelang debat calon gubernur Pilkada DKI Jakarta 2017 yang akan diselenggarakan KPU Jakarta nanti malam, calon wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat mengatakan percaya diri karena memiliki pengalaman dalam pilkada. “kami sudah siap sejak lama, jadi, kalau mau buka-bukaan kami siap dari dulu,” kata Djarot seperti dikutip Antara.
Ia mengaku sudah sehati dengan pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). “saya kan sudah sehati dengan Pak Ahok, kami juga sudah bagi-bagi tugas untuk debat besok,” katanya.
Juru Bicara (Jubir) tim pemenangan Ahok, Raja J. Antoni mengungkakan keduanya akan tetap kuat pada saat perdebatan nanti karena Ahok memang sudah sering melakukan pemaparan. Menurutnya, masalah Ahok hanya pada hal remeh-temeh seperti komunikasi, gaya bicara dan emosi. Hal tersebut diyakini Toni tidak akan mengubah hasil debat.
Sebelumnya, pasangan Ahok-Djarot juga melakukan blusukan ke beberapa kampung di Jakarta untuk kampanye. Meski beberapa kali mendapatkan penolakan dari warga, namun dia yakin saat debat tetap percaya akan menuai hasil positif.
Pasangan Ahok-Djarot akan berhadapan dengan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Sandiaga Uno-Anies Baswedan . Dipastikan, debat tersebut akan dihadiri oleh ketiga pasangan calon, sebab, KPU Jakarta akan memberikan sanksi bagi pasangan yang tidak mengikuti debat. Ini sebenarnya bukan kali pertama debat cagub ini digelar, sebelumnya Ahok-Djarot dua kali hadir dalam debat tidak resmi yang digelar Kompas TV dan Net TV. Namun dalam acara ini pasangan Agus-Sylvi urung hadir.
Panelis Debat Pilkada DKI
Sementara itu, untuk membedah tema debat yakni pembangunan sosial dan ekonomi, KPU Jakarta akan menghardirkan empat panelis antara lain Imam Prasodjo, Aceng Rahmat, Yayat Supriyatna, dan Enny Sri Hartati.
Imam prasdodjo merupakan sosiolog dan juga dosen di Universitas Indonesia. doktor lulusan Brown University, Rhode Island, Amerika Serikat ini aktif menulis karya ilmiah tentang isu agama dan etnik di Indonesia. Sementara Aceng Rahmat merupakan Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta. Dirinya dikukuhkan sebagai guru besar tetap bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Fakultas Bahasa dan Seni pada 24 November 2016.
Dua panelis lainnya yakni Yayat Supriyatna dan dan Enny Sri Hartati masing-masing merupakan pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti dan Direktur Institute For Development of Economics and Finance.
Seperti Yayat, Enny juga tercatat pernah menjadi dosen Fakultas Ekonomi Universitas pada tahun 1996 hingga 2011. Pada Februari 2012, ia memperoleh gelar dari Doktor Institut Pertanian Bogor dengan disertasi Dampak Komposisi Belanja Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Kesempatan Kerja Dan Tingkat Kemiskinan.
Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan lainnya dari Hendra Friana
tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan
Penulis: Hendra Friana
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan