Menuju konten utama

Sudah 11 Hari Anggotanya Hilang, TNI Minta Bantuan PT Freeport

Sebelum dinyatakan hilang, Hengky turut dalam patroli di daerah Kali Kabur. Dia memakai seragam lengkap dan satu pucuk senjata SS2 V4.

Sudah 11 Hari Anggotanya Hilang, TNI Minta Bantuan PT Freeport
Ilustrasi Tembagapura. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf. Yoga Cahya Prasetya menjelaskan, anggotanya sudah hilang selama 11 hari, sejak Selasa (17/11/2020). Hingga hari ini masih dilakukan pencarian terhadap Prada Hengky Sumarlin Zai, anggota Batalyon Infantri 756/WMS.

"Pencarian sudah memasuki hari ke-11, dan masih terus dilanjutkan. Kami juga menggandeng tokoh masyarakat, tokoh agama yang tinggal di Banti dan Utikini yang lebih mengetahui wilayah itu," kata Yoga.

Selain itu, Yoga juga meminta bantuan PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk mencarinya. Diperkirakan Hengky hilang di daerah Kampung Banti dan Utikini Lama, Tembagapura, Mimika, Papua.

"Kami juga meminta tolong ke PTFI untuk membantu karena mereka punya Tim ERG [Emergency Rwsponse Grup]. Kalau pencarian menggunakan helikopter tentu jarak tempuh untuk menyusuri sungai akan lebih jauh lagi," tuturnya.

Sebelum dinyatakan hilang, Hengky bersama belasan prajurit TNI lainnya ikut melaksanakan patroli menyusuri sungai di daerah Banti. Dia memakai pakaian seragam lengkap: rompi dan helm serta membawa satu pucuk senjata SS2 V4 dengan nomor senjata: 01-4296.

Kelompoknya melihat sebuah honai yang dicurigai di pinggir Kali Kabur. Saat mendekati sasaran, terlihat satu orang yang mencurigakan melarikan diri. Tim kemudian bergerak melakukan pengejaran.

"Mereka semua satu deret dan tidak terpisah. Jadi, sepuluh orang berjalan di sungai dan lima lainnya di sekitaran sungai. Prada Hengky itu jalan di sungai bersama rekan-rekannya," cerita Letkol Yoga.

Setelah pengejaran dan melewati sasaran, tim melakukan konsolidasi, baru menyadari Hengky hilang.

"Sebelumnya, body system yang bersangkutan sempat terlihat bergerak di sepanjang sungai," ujarnya.

Baca juga artikel terkait KONFLIK PAPUA atau tulisan lainnya

tirto.id - Politik
Reporter: Antara
Editor: Dieqy Hasbi Widhana