tirto.id - K-pop, atau musik pop Korea Selatan, telah menjadi fenomena global yang menyatukan jutaan penggemar dari seluruh dunia. Fenomena ini melampaui sekadar musik, namun juga menciptakan sebuah komunitas yang erat dan suportif, tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan manfaat emosional dan psikologis bagi penggemarnya.
Studi dan penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa menjadi seorang penggemar K-pop, atau "K-poper," dapat menjadi cara yang baik untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan mental.
Mengapa Menjadi K-poper Membuat Bahagia?
Para peneliti menemukan bahwa fandom tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga memberikan makna mendalam, komunitas, dan peluang ekspresi diri.
Dalam hal ini, K-pop memberikan kesempatan bagi penggemarnya untuk merasakan kegembiraan yang intens. Musiknya yang energik, koreografinya yang memukau, dan visual yang memikat tidak hanya menyajikan hiburan tetapi juga menciptakan ruang di mana penggemar dapat merasa terhubung secara emosional.
Selain itu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Anishaa Kanaka dan tim dari Program Studi Psikologi Unika Atma Jaya juga menemukan gambaran kebahagiaan yang dialami oleh remaja penggemar K-Pop di Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan para penggemar K-Pop dapat digambarkan dalam empat aspek utama, yaitu kepuasan pribadi, engagement, belongingness, dan pengembangan diri.
Manfaat Mental dari Menjadi K-popers
K-pop Menyediakan Ruang yang Baik dari Tekanan Hidup
Fandom K-pop tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga membantu penggemar dalam mengatasi stres dan kecemasan. Banyak penggemar melaporkan bahwa mengikuti K-pop membantu mereka melarikan diri dari tekanan hidup sehari-hari dan memberikan ruang untuk relaksasi dan kebahagiaan. Musik yang ceria, tarian yang energetik, dan pesan positif yang sering disampaikan oleh para idola K-pop membantu penggemar merasa lebih baik secara mental dan emosional.
Misalnya kita kembali berenergi ketika kita memutar lagu "Hype Boy" dari NewJeans yang memiliki vibe yang menyenangkan dan ceria. Liriknya yang catchy dan mudah diingat bisa membuat pendengarnya ikut merasa senang dan bersemangat.
Musik K-pop Menarik Hal-Hal Positif untuk MentalBerfoto di papan reklame sebelum konser BTS. (FOTO/iStockphoto)
Musik memiliki kemampuan untuk mempengaruhi emosi manusia secara langsung. Lirik yang menginspirasi dan melodi yang menarik dari lagu-lagu K-pop sering kali membuat para pendengarnya merasa lebih baik. Penelitian yang dilakukan oleh berbagai ahli psikologi musik menunjukkan bahwa musik dengan tempo yang cepat, beat yang energik, serta lirik yang positif dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood seseorang.K-pop memiliki berbagai genre musik, mulai dari pop, hip-hop, R&B, hingga genre balad yang menyentuh hati. Misalnya lagu "Epiphany" dari Jin (BTS), sebuah refleksi diri yang indah, tentang menemukan keindahan dalam dirinya sendiri, atau "Yes I Am" dari MAMAMOO, sebuah lagu yang sangat kuat dan memberdayakan, mengajak pendengar untuk mencintai diri sendiri apa adanya.
Melalui lirik-lirik ini, para idol menyampaikan pesan-pesan positif yang membuat para fans merasa lebih percaya diri dan bahagia.
Lagu K-pop Baik dalam Mengontrol Emosi
Menjadi penggemar K-Pop juga dapat mendorong pengembangan diri, seperti munculnya kebiasaan baru yang lebih positif dan kemampuan untuk lebih reflektif. Salah satu partisipan penelitian yang berjudul Gambaran Kebahagiaan Remaja Penggemar K-Pop di Jabodetabek mengaku bahwa menjadi penggemar K-Pop membantunya lebih sabar dan mampu mengontrol emosinya dengan lebih baik.Hal ini sejalan dengan temuan, individu yang memiliki kecerdasan emosional lebih tinggi dan inisiatif dalam pengembangan diri dilaporkan memiliki tingkat kebahagiaan subjektif yang lebih tinggi.
Lagu-lagu seperti "Queencard" dari (G)I-DLE yang punya pesan sangat kuat dan memberdayakan, mengajak pendengar untuk menjadi ratu dalam hidupnya sendiri. Atau lagu "I-AM"-nya IVE yang juga penuh dengan pesan positif tentang menemukan kekuatan dalam diri sendiri.
Perasaan Terhubung dan Merasa Diterima di Komunitas K-Poper
Hal ini sejalan dengan penelitian tentang K-Poper di Jabodetabek yang menyatakan bahwa aspek belongingness merupakan hal yang membuat bahagia K-Poper. Partisipan dalam penelitian ini menggambarkan bagaimana para penggemar merasa terhubung dengan komunitas sesama penggemar dan dengan idola mereka sendiri. Para remaja ini merasa bahagia ketika bertemu dengan teman baru yang memiliki ketertarikan yang sama.
Sebuah studi yang lain yang dilakukan oleh Lauren McInroy dari Ohio State University menemukan bahwa komunitas penggemar online sering menjadi tempat bagi orang-orang, terutama kaum muda, untuk menemukan dukungan emosional dan sosial.
Idol Comeback Jadi Motif Kebahagiaan yang Berarti
Salah satu elemen utama dari pengalaman menjadi K-poper adalah antisipasi dan kepuasan pribadi. Menunggu perilisan album baru, konser, atau acara variety show bisa memberikan dorongan kebahagiaan yang besar.Kepuasan pribadi diartikan sebagai rasa bahagia yang didapatkan dari pengalaman positif yang mengurangi rasa penat. Dalam konteks penggemar K-Pop, kepuasan ini dirasakan melalui aktivitas seperti menonton konten idola, membeli merchandise, atau menonton konser virtual. Rasa senang ini sejalan dengan teori bodily pleasures yang dikemukakan oleh Seligman di bukunya yang berjudul Authentic Happiness di mana kebahagiaan diperoleh dari pengalaman yang merangsang indera seperti mendengarkan musik atau menonton video musik (MV).
Sebagai contoh, ketika sebuah grup K-pop mengumumkan comeback, penggemar mulai merasakan euforia bahkan sebelum album atau video musiknya dirilis. Mereka berpartisipasi dalam diskusi online, membuat teori tentang konsep yang akan datang, dan mempersiapkan diri untuk mendukung idola mereka. Proses ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga membantu penggemar mengatasi stres kehidupan sehari-hari.
K-Poper Berbahagia dengan Ekspresi Kreatif
Selain mendapatkan kebahagiaan dari konsumsi konten K-pop, banyak penggemar yang juga terlibat dalam ekspresi kreatif yang berkaitan dengan fandom mereka. Mereka membuat fan art, menulis fanfiction, mengedit video, bahkan membuat kostum untuk cosplay. Ekspresi kreatif semacam ini memberikan kesempatan bagi penggemar untuk mengekspresikan diri, mengasah keterampilan mereka, dan terhubung dengan orang lain yang memiliki minat yang sama.Sebuah studi yang dilakukan di Selandia Baru pada tahun 2018 menemukan bahwa orang yang terlibat dalam aktivitas kreatif cenderung merasa lebih baik secara emosional dan melaporkan perasaan lebih positif pada hari-hari ketika mereka terlibat dalam kegiatan tersebut. Ini menunjukkan bahwa kreativitas yang muncul dari kecintaan terhadap K-pop dapat menjadi cara yang ampuh untuk meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup.
Motivasi Idol dalam Pencarian Jati Diri
Bagi sebagian orang, fandom juga memainkan peran penting dalam perkembangan identitas mereka. K-pop, dengan keberagaman idola dan tema yang mereka eksplorasi, membantu banyak penggemarnya menemukan jati diri mereka.Idol K-pop seringkali menjadi sosok yang dikagumi dan dijadikan panutan. Misalnya IU (Lee Ji-eun), penyanyi berbakat dengan musikalitasnya yang tinggi yang sering dijadikan panutan oleh para penggemarnya. Alasan utama mengapa IU dikagumi adalah bakat dan kedermawanannya. IU sering melakukan donasi untuk berbagai tujuan kemanusiaan. Ia dikenal rutin memberikan sumbangan kepada anak-anak yang kurang mampu, mendukung pendidikan, dan membantu keluarga berpenghasilan rendah.
Selain IU, beberapa idola K-Pop lainnya yang sering dijadikan panutan karena sifat sosial dan dedikasinya kepada penggemar dan komunitas adalah BTS (khususnya RM dan J-Hope yang juga sering berdonasi), dan Baekhyun EXO.
Mereka menawarkan citra diri yang positif, berbakat, dan memiliki tujuan hidup. Hal ini dapat menginspirasi remaja untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sendiri, serta menemukan arah hidup yang ingin mereka capai.
Banyak kisah sukses tentang remaja yang mengalami perubahan positif setelah menjadi penggemar K-pop. Mereka menjadi lebih percaya diri, disiplin, dan memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk meraih impian mereka. Seperti perasaan termotivasi selepas mendengarkan lagu ENHYPEN "Go Big or Go Home" yang mendorong penggemar untuk bermimpi besar, atau lagu "Dream" BABYMONSTER yang memotivasi kita untuk optimis dan berani mengejar impian dengan penuh semangat.
Editor: Iswara N Raditya