Menuju konten utama

Strategi Pemerintah Mempercepat Produksi Gula Nasional

BUMN akan berkolaborasi dengan ID Food, Pupuk Indonesia dan Kementerian Pertanian untuk mempercepat produksi gula nasional.

Strategi Pemerintah Mempercepat Produksi Gula Nasional
Pekerja memikul tebu saat panen di area persawahan Desa Hadiwarno, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (11/4). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/kye/17.

tirto.id - Pemerintah berencana membangun pabrik gula di Papua. Rencana tersebut pun didukung Kementerian BUMN salah satunya dengan berkolaborasi dengan ID Food, Pupuk Indonesia dan Kementerian Pertanian sebagai satu kesatuan mempercepat produksi gula nasional.

"Intinya kita akan kerja sama untuk memastikan kebutuhan gula dalam negeri dapat kita penuhi. Karena itu kami undang juga dari ID Food, RNI, PTPN dan juga PIHC. Semua akan berkolaborasi bersama Kementan," kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau sapaan akrabnya Tiko dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (7/11/2023).

Tiko menuturkan kebutuhan gula merupakan kebutuhan strategis yang harus tersedia setiap saat. Karena itu BUMN saat ini tengah memastikan berapa jumlah petani yang nantinya berhak menerima pupuk subsidi.

"Sekarang ini hanya masalah data saja yang perlu kita pastikan. Jadi kita lagi berupaya mendapatkan update untuk memastikan semuanya," kata Tiko.

Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menjelaskan nilai investasi untuk satu pabrik gula mencapai Rp2,5 triliun hingga Rp3,5 triliun dengan kapasitas mencapai 8 hingga 12 ribu ton gula ton cane per day (TCD).

Nantinya, pabrik gula di Papua akan dibangun di kawasan ID Food. Tidak hanya itu, dia juga mengklaim pemerintah sudah menemukan investor yang siap mengelola pabrik tersebut. Dia pun optimistis pabrik gula bisa beroperasi 2-3 tahun kemudian.

"Tergantung nanti investornya. Sebenarnya kalau sudah ada investornya sebenarnya itu 2 tahun bisa, 2 tahun-3 tahun," ujar Amran.

Baca juga artikel terkait PABRIK GULA DI PAPUA atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - News
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin