Menuju konten utama

Strategi Bertahan Pedagang di Tengah Pandemi Covid-19

Strategi bertahan pedagang di masa pandemi dapat dilakukan dengan melihat kebutuhan pelanggan. Contohnya Mas Komeng yang berjualan roti dan air minum.

Strategi Bertahan Pedagang di Tengah Pandemi Covid-19
Bang Komeng, penjual roti di sekitaran Senayan dan Ratu Plaza. tirto.id/Havis Maulana

tirto.id - Pandemi Covid-19 berdampak terhadap ekonomi, terutama pada pedagang kecil. Namun bagi sebagian pedagang, situasi ini justru menjadi peluang untuk tetap bertahan hidup dan mengembangkan usahanya.

Jenifer Coy dalam artikelnya di Forbes menyebut ada 7 cara bagi bisnis kecil untuk menyelamatkan usahanya. Tujuh cara itu antara lain:

1. Menjaga hubungan dengan rekanan

2. Memperpanjang durasi kerja

3. Menjaga kebersihan usaha

4. Mengakomodasi kebutuhan pelanggan

5. Mencari peluang

6. Mendidik dan melibatkan pelanggan

7. Memanfaatkan teknologi

Melihat Peluang Pasar dengan Siasat Sederhana

Contoh nyata strategi bertahan para pedagang kecil di tengah pandemi ini dapat dilihat dari Mas Komeng, pedagang roti Lauw yang menjadi perbincangan di linimasa Twitter beberapa hari belakangan ini.

Pedagang ini viral lantaran “strategi” bisnisnya diunggah oleh akun @ardiwilda di Twitter. Bahkan sampai dengan Rabu (1/9/2021) status yang diunggah akun @ardiwilda pada 28 Agustus itu disukai 16,7 ribu akun dengan di-retweet sebanyak 5,3 ribu dan menuai 303 komentar.

Salah satu poin penting dari strategi Mas Komeng adalah karena ia mampu melihat peluang pasar. Ia tahu pelanggan ingin minum sehabis makan roti. Maka ia menjual roti Lauw dan air mineral Le Minerale. Sebuah “siasat sederhana”, menurut sang pembuat viral.

Roti Lauw adalah bagian dari sejarah makanan di Jakarta. Sejarawan JJ Rizal mengatakan, roti ini terkenal sejak 1930 yang diproduksi oleh keluarga Lau Tjoan To alias Junus Jahja, seorang mualaf yang pernah menjadi petinggi MUI.

Untuk jam kerja, durasi berjualan Mas Komeng juga cukup panjang yakni dari pagi sampai dengan sore. Jika pagi ia berjualan di Senayan City dan saat sore berjualan di dekat Ratu Plaza, keduanya adalah kawasan strategis di Jakarta.

Poin penting lain dari strategi Mas Komeng adalah ia bisa mengakomodasi kebutuhan dan kebiasaan pelanggan. Para pelanggannya butuh air minum setelah memakan sepotong roti, supaya makanan itu mudah masuk ke ke kerongkongan sebelum diolah di lambung.

Mas Komeng berinisiatif menjual air mineral karena banyak pelanggannya menanyakan air minum setelah memakan roti yang ia jual. Sudah dua bulan ini, ia berjualan roti sembari juga menawarkan air mineral Le Minerale kepada pelanggannya. Ternyata penghasilannya lumayan bertambah.

"Saya suka, karena rasanya ada manis-manisnya. Makanya saya jualan Le Minerale. Pembeli roti saya juga nyarinya Le Minerale," kata Mas Komeng kepada Tirto.

Terakhir, ia telah didukung oleh para pelanggannya sendiri yang memanfaatkan teknologi media sosial untuk terus mempopulerkan barang dagangannya.

Jadi jika kebetulan sedang berada di daerah Senayan, tidak ada salahnya untuk mampir dan membeli dagangan Mas Komeng, roti Lauw dan air mineral Le Minerale.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis