tirto.id - Kebiasaan menetapkan resolusi tahun baru sebenarnya bukan perkara baru. Jika menilik sejarahnya, 4000 tahun lalu, kaum Babilonia merayakan tahun baru dengan mengikrarkan janji kepada Dewa-Dewi Babilon. Mereka berharap melalui janji tersebut, akan memperoleh berkah di sepanjang tahun.
Dilansir dari How Stuff Works, kaum Mesir kuno juga memperingati tahun baru di tengah genangan banjir tahunan sungai Nil. Mereka juga menyusun resolusi dan menetapkan hal-hal yang akan mereka capai di sepanjang tahun mendatang.
Kendati zaman terus berganti, kini masih banyak orang menetapkan resolusi dan tujuan-tujuan yang akan dicapai selama tahun baru. Namun, berdasarkan studi yang dilakukan John C. Norcross dan Marci S. Mrykalo, hanya 10 persen dari orang dewasa yang berhasil mencapai resolusi tahun baru mereka.
Oleh sebab itu, berikut ini beberapa strategi dari IFL Science agar resolusi tahun baru dapat tercapai.
1. Tetapkan Resolusi yang Realistis
Kita sebaiknya menyusun tujuan-tujuan yang praktis dan bisa kita jaga. Misalnya, jika ingin berhenti merokok, jangan tetapkan untuk berhenti total. Cobalah mengurangi konsumsi rokok sedikit demi sedikit. Bagaimanapun juga, suatu perilaku dapat menjadi kebiasaan membutuhkan waktu lama, maka nyaris mustahil menghentikannya seketika.
Tujuan yang tidak realitis memang kerap menggoda. Psikolog menyebutnya sebagai sindrom harapan palsu, yang ditandai dengan espektasi berlebihan bahwa mengubah kebiasaan buruk itu tidak berat dan tampak mudah.
2. Tetapkan Prioritas Resolusi
Salah satu cara cepat gagal mempertahankan resolusi tahun baru adalah menetapkan banyak hal secara bersamaan.
Jika ingin memperoleh berat badan ideal atau jadi sehat, maka jangan pikir dapat memperolehnya dengan cepat. Misalnya dengan langsung berhenti merokok, berolahraga rutin, mengonsumsi makanan-makanan yang sehat, dan lantas mendaftar keanggotaan di pusat kebugaran setahun penuh.
Alih-alih akan berhasil, biasanya kita akan cepat turun semangatnya dan tidak bisa konsisten. Sebaiknya, pilih salah satu resolusi dahulu hingga tercapai, barulah berpindah ke yang lain.
3. Beri Tahu Orang Lain Mengenai Resolusi Kita
Dengan membiarkan teman-teman dan keluarga kita mengetahui resolusi yang sudah ditetapkan, biasanya hal ini menjadi janji tidak langsung yang harus kita tepati.
Selain itu, dengan mengetahui hal-hal yang kita hindari, orang lain akan membantu mengawasi perilaku kita. Jangan khawatir untuk meminta bantuan dan dukungan orang-orang terdekat.
4. Jangan Batasi Hanya dengan Resolusi Tahun Baru
Untuk mengubah kebiasaan buruk atau mencapai tujuan baik, jangan hanya batasi di momen-momen tahun baru. Kita bisa melakukannya kapan saja di sepanjang tahun.
Selain itu, menerima kegagalan adalah bagian dari perubahan itu sendiri. Tak terelakkan, jika berusaha berhenti merokok ataupun tidak mengonsumsi makanan rendah gizi (junk food), kadang-kadang kita akan melanggarnya. Namun, selama masih ada keinginan kuat, kegagalan-kegagalan tersebut akan menjadi pelajaran yang bisa diambil untuk lompatan ke depan.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom