Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Stok Vaksin di Daerah Jateng Habis, Ganjar: Ada Masalah Data

Ganjar sebut terdapat persoalan pelaporan vaksinasi yang membuat data di lapangan tak sesuai dengan yang terlapor ke pemerintah pusat.

Stok Vaksin di Daerah Jateng Habis, Ganjar: Ada Masalah Data
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kedua kiri) berbincang dengan Bupati Kudus Hartopo (tengah) di tempat karantina saat meninjau penanganan kasus COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah, Senin (31/5/2021). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/hp.

tirto.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan sejumlah kabupaten/kota telah melaporkan kehabisan stok vaksin COVID-19. Ia menyebut terdapat persoalan pelaporan, yang membuat data di lapangan tak sesuai dengan yang terlapor ke pemerintah pusat.

“Kemarin saat saya sampaikan ke pusat, hampir seluruh kabupaten protes. Lho kami sudah menyuntikkan banyak, dan sudah habis, kok datanya seolah-olah kami masih menyimpan stok, ” kata Ganjar dalam keterangan resminya, Selasa (3/8/2021).

Acuan data yang digunakan pemerintah pusat, kata Ganjar, adalah dengan menggunakan aplikasi Smile. Di dalam aplikasi itu menunjukkan bahwa stok vaksin di sejumlah daerah di Jateng masih cukup banyak.

Salah satu daerah yang stok vaksinnya sudah menipis adalah Kabupaten Grobogan. Permintaan vaksin ke pemerintah pusat sudah beberapa kali diajukan, tapi karena data pada aplikasi Smile menunjukkan stok vaksin masih ada, maka vaksin tak dikirim dari pemerintah pusat.

Pada Selasa pagi, Ganjar meninjau vaksinasi di kabupaten tersebut. Dari hasil tinjauan, kata dia, Dinas Kesehatan setempat selama ini pelaporan data vaksinasi secara real time dilakukan di aplikasi Pcare. Sementara untuk pelaporan aplikasi Smile membutuhkan waktu setelah dilakukan rekap dari aplikasi Pcare.

"Ini [Pcare] sebenarnya adalah data paling riil. Sementara pusat yang dipakai acuan data dari aplikasi Smile. Ternyata butuh waktu lama untuk mengisi ke aplikasi Smile, mulai disuntik, direkap di aplikasi Pcare, baru dilaporkan. Lha ini kalau belum diinput di Smile, maka dibaca dan dianggap stok masih banyak," jelasnya.

Untuk mengantisipasi hal itu, Ganjar mengusulkan agar ada integrasi data. Ganjar meminta pemerintah pusat untuk juga melihat proses vaksinasi di aplikasi Pcare.

"Karena itu lebih realtime. Nanti kami evaluasi dengan Dinkes dan akan kami usulkan. Kebetulan pak Menkes tadi telpon, jadi sekaligus kami umumkan," kata Ganjar.

Diketahui selain Kabupaten Grobogan daerah lain yang melaporkan kehabisan stok vaksin yakni Kota Semarang, yang sampai harus menghentikan vaksinasi untuk sementara.

Persediaan vaksin di Kota Semarang hanya tersisa 28.220 dosis yang diperkirakan hanya cukup untuk penyuntikan hingga Selasa (3/8/2021). "[Yang tersisa] difokuskan untuk suntikan kedua," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam seperti dilansir Antara, Selasa (3/8/2021).

Baca juga artikel terkait VAKSINASI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Abdul Aziz