Menuju konten utama

STIKOM Bali - Bunkyo University Lakukan Kerja Sama Tingkatka

Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Bali melakukan kerja sama dengan Bunkyo University, Tokyo untuk mengembangkan kualitas mahasiswanya melalui pembukaan kelas internasional, melakukan pertukaran mahasiswa, serta melakukan penelitian bersama tentang penerapan teknologi informasi dan komunikasi.

STIKOM Bali - Bunkyo University Lakukan Kerja Sama Tingkatka
(Ilustrasi) Mahasiswa mengikuti Bursa Beasiswa Asing. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi.

tirto.id - Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STIKOM) Bali melakukan kerja sama dengan Bunkyo University, Tokyo untuk mengembangkan kualitas mahasiswanya melalui pembukaan kelas internasional, melakukan pertukaran mahasiswa, serta melakukan penelitian bersama tentang penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Ketua STIKOM Bali, Dadang Hermawan, di Denpasar, Senin, (11/4/2016), menjelaskan bahwa kelas internasional itu ditujukan bagi mahasiswa untuk mengikuti program dua gelar atau "dual degree".

"Mekanismenya, mahasiswa kuliah selama 3,5 tahun di STIKOM Bali lalu melanjutkan kuliah selama enam bulan di Bunkyo University Tokyo hingga memperoleh gelar 'Bachelor of Information Technology' (BIT)," kata Dadang.

Dengan demikian, lulusan STIKOM akan mendapatkan dua gelar sekaligus yakni Sarjana Komputer dan BIT.

Selain itu, kedua perguruan tinggi tersebut juga melakukan kerja sama dalam hal pertukaran mahasiswa. Pertukaran dilakukan selama sebulan, baik mahasiswa dari Bali ke Bunkyo University maupun sebaliknya.

"Bunkyo University akan memfasilitasi mahasiswa kami untuk berkunjung ke kampusnya, tinggal selama sebulan di sana. Begitu juga kami akan memfasilitasi mahasiswa Bunkyo University yang berkunjung ke kampus kami melalui 'Bali Cross Culture Program'," kata Dadang.

Ia melanjutkan, kerja sama lainnya yaitu kedua perguruan tinggi tersebut akan mengadakan penelitian dan seminar bersama tentang penerapan TIK dalam bidang pertanian dan lingkungan menuju "smart and green city", baik yang diadakan di Bali maupun di Tokyo.

Ia menilai, selama ini peranan TIK terhadap hasil-hasil penelitian di bidang pertanian maupun lingkungan, khususnya dalam menyebarluaskan produk-produk pertanian masih minim.

"Untuk itu kami ingin banyak belajar tentang pemanfaatan TIK di bidang pertanian dan lingkungan menuju 'smart and green city'," ungkap Dadang.

Kerja sama juga dilakukan STIKOM dengan mengirimkan dosen-dosen berkualifikasi S-2 dan S-3 ke Bunkyo University untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidiknya.

(ANT)

Baca juga artikel terkait BALI CROSS CULTURE PROGRAM atau tulisan lainnya

Reporter: Yantina Debora