tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan realisasi anggaran perlindungan sosial (perlinsos) reguler mencapai Rp333,8 triliun per 31 Oktober 2022. Dia menuturkan hal itu menjadi jaring pengaman bagi ekonomi dan masyarakat.
"Perlinsos masih sebagai jaring pengaman bagi perekonomian dan masyarakat kita. Realisasinya mungkin tidak banyak yang berubah dari bulan sebelumnya," katanya dalam Konferensi Pers APBN KiTA dikutip dari Antara, Kamis (24/11/2022).
Dia merinci capaian perlinsos ini meliputi PKH kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM), Kartu Sembako kepada 18,7 juta KPM. Kemudian BLT minyak goreng kepada 23,9 juta penerima, bantuan tunai PKL WN kepada 2,1 juta penerima.
Lalu subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 6,3 juta debitur serta BLT Desa kepada 7,5 juta KPM. Sementara itu, pemerintah tidak hanya mengeluarkan bantalan sosial bagi masyarakat melalui perlinsos reguler itu saja.
Tetapi juga ada bantuan tambahan terealisasi Rp15,6 triliun. Bantuan tambahan itu meliputi BLT BBM sebesar Rp6,21 triliun dari pagu Rp12,4 triliun yang telah menyasar 20,65 juta KPM. Masing-masing menerima Rp150 ribu per bulan selama empat bulan yang diberikan secara bertahap sebanyak dua kali Rp300 ribu.
“Separuh akan dibayarkan pada Desember jadi nanti realisasinya akan mencapai Rp12,4 triliun. Saya harap bisa membantu masyarakat pada akhir tahun terutama untuk kelas bawah,” bebernya.
Selain BLT BBM juga terdapat Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang terealisasi Rp7,68 triliun dari pagu Rp8,8 triliun dengan sasaran 16 juta pekerja bergaji maksimal Rp3,5 juta per bulan. Terakhir adalah dukungan APBD yang terealisasi Rp1,71 triliun dari pagu Rp4,6 triliun digunakan untuk memberi bantuan makanan pokok, alat usaha dan lapangan kerja, tempat tinggal serta bantuan sosial lainnya.
"Ini masih ada ruang sehingga kita harap bisa direalisasi sampai akhir tahun agar membantu masyarakat yang membutuhkan," pungkasnya.
Editor: Intan Umbari Prihatin