Menuju konten utama

Sri Mulyani Sebut Realisasi Penerimaan Pajak Tumbuh 11,4 Persen

Menkeu mengatakan realisasi penerimaan negara mencapai Rp101,4 triliun atau 5,3 persen dari target APBN 2018 yang sebesar Rp1.894,7 triliun

Sri Mulyani Sebut Realisasi Penerimaan Pajak Tumbuh 11,4 Persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan kepada media tentang Realisasi APBN Per Januari 2018 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selesa (20/2/2018). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan penerimaan perpajakan di Indonesia tumbuh sebesar 11,4 persen secara year-on-year, dengan nilai realisasi sebesar Rp82,47 triliun. Secara rinci, penerimaan pajak migas dan nonmigas mencapai Rp78,94 triliun, sedangkan penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat sebesar Rp3,53 triliun.

Menkeu juga mengklaim bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia semakin sehat. Salah satu indikatornya ialah realisasi defisit anggaran selama Januari 2018 yang sebesar Rp37,1 triliun atau setara dengan 0,25 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Angka ini pun tergolong lebih rendah apabila dibandingkan dengan realisasi defisit anggaran pada periode yang sama di 2017, yakni sebesar Rp44,9 triliun atau setara dengan 0,33 persen terhadap PDB.

“APBN kita semakin sehat. Hingga 31 Januari 2018, APBN telah memperlihatkan perkembangan positif dan memberikan optimisme untuk pencapaian kinerja lebih baik,” ujar Sri Mulyani dalam jumpa pers di Kementerian Keuangan, Jakarta pada Selasa (20/2/2018) siang.

Dari segi pendapatan negara, realisasi yang telah dilakukan mencapai Rp101,4 triliun atau 5,3 persen dari target APBN 2018 yang sebesar Rp1.894,7 triliun. Besaran angka realisasi itu pun meningkat 14,7 persen secara year-on-year (dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu).

“Realisasi penerimaan negara ini didorong oleh tumbuhnya penerimaan PPh migas (minyak dan gas) maupun nonmigas, PPnBM (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah), serta sektor kepabeanan dan cukai,” kata Menkeu.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menyebutkan bahwa realisasi belanja negara telah mencapai 6,2 persen dari pagu APBN 2018 sebesar Rp2.220,7 triliun. Dengan demikian, realisasi sebesar Rp138,4 triliun per 31 Januari 2018 lalu itu, terhitung tumbuh 3,86 persen dibandingkan periode yang sama pada 2017.

“Realisasi belanja ini didukung oleh penyerapan belanja bantuan sosial yang telah mencapai Rp5,3 triliun atau tumbuh 122,2 persen dari tahun lalu yang sebesar Rp2,4 triliun,” ucap Sri Mulyani.

Belanja untuk kementerian/lembaga sendiri mencapai Rp19,7 triliun atau 2,3 persen dari jumlah yang ditargetkan, yakni Rp847,4 triliun. Secara year-on-year, capaian belanja untuk kementerian/lembaga mengalami peningkatan 30,2 persen.

Di sisi lain, realisasi belanja untuk non kementerian/lembaga mencapai Rp44,1 triliun atau 7,7 persen dari target sebesar Rp607,1 triliun.

Baca juga artikel terkait PAJAK atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto