tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta agar penerima beasiswa melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) benar-benar menempuh pendidikan tinggi dengan serius, karena dana beasiswa itu berasal dari uang pajak yang dengan susah payah dikumpulkan oleh pemerintah.
Ia mengatakan pemberian beasiswa LPDP merupakan bentuk investasi pemerintah dalam bidang sumber daya manusia.
"Itu uang pajak yang tidak mudah kami kumpulkan, bukan datang dari langit, atau menggali dari sumur. Itu hasil karya masyarakat Indonesia yang membayar pajak dan kita kumpulkan secara susah payah," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara pembukaan LPDP Edufair 2017 di Jakarta, Selasa, (31/1/2017) seperti dikutip dari Antara.
Oleh karena itu, ia berpesan agar para pengurus LPDP melakukan efisiensi dan berinovasi agar setiap rupiah yang dibelanjakan benar-benar bisa menghasilkan dampak maksimum terhadap kualitas masyarakat Indonesia.
"Pendidikan menjadi salah satu solusi untuk menaikkan taraf hidup masyarakat Indonesia. Ini bukan cita-cita yang mudah dan bukan hanya masalah uang," pesan Sri Mulyani.
Ia mengingatkan pemerintah telah memberikan kesempatan kepada para anak muda yang ingin meneruskan jenjang pendidikan diatas program sarjana (S1) melalui pemberian beasiswa dan peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik.
Untuk itu, ia mengharapkan para anak muda yang memiliki kompetensi dan kecintaan kepada tanah air, mau menempuh pendidikan lebih tinggi, guna berbakti untuk negeri dan mampu membangun Indonesia dengan lebih baik.
"Dengan senang hati kami investasi kepada anak muda Indonesia yang memiliki ide, cita-cita, idealis dan berambisi membangun Indonesia yang lebih baik," kata Sri Mulyani.
LPDP merupakan Badan Layanan Umum (BLU) dibawah Kementerian Keuangan, yang memiliki fungsi untuk mengelola dana abadi pendidikan dengan tujuan menyiapkan pemimpin masa depan dan mendorong inovasi bagi Indonesia sejahtera.
Saat ini, LPDP memiliki dana kelolaan mencapai Rp22,5 triliun dan telah menyalurkan beasiswa kepada total sebanyak 16.293 orang, yang terdiri atas 8.404 penerima beasiswa dalam negeri dan 7.889 penerima beasiswa luar negeri.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 10.406 orang masih menjalani pendidikan, yang sebagian besar merupakan mahasiswa program master (S2) dan program doktor (S3).
Bidang keilmuan terbanyak yang diminati antara lain teknik sebanyak 1.999 orang, sains 1.711 orang, pendidikan 1.354 orang, kedokteran dan kesehatan 1.070 orang, sosial 935 orang, ekonomi 675 orang, hukum 481 orang serta budaya, seni dan bahasa 480 orang.
Sebaran negara tertinggi penerima beasiswa (awardee) adalah Indonesia 5.575 orang, Inggris 1.679 orang, Belanda 798 orang, Australia 684 orang, Amerika Serikat 338 orang, Jepang 329 orang, Jerman 123 orang, Rusia 117 orang, Swedia 89 orang dan Perancis 81 orang
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh