tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah sedang berupaya memperlebar kesempatan perusahaan perintis (startup) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurut dia, pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera mengkaji kemudahan proses bagi startup untuk mencatatkan sahamnya (listing) di BEI. Dengan begitu, banyak pelaku startup semakin gampang meraup modal.
“Masih banyak yang harus dibenahi. Seperti pelaporan keuangan dan proses pencatatannya. Karena saham ini surat berharga, tidak untuk charity (sumbangan). Setiap investor pasti mengharapkan imbal hasil,” kata dia di sela acara Idea Fest 2017, di Assembly Hall JCC, Jakarta pada Jumat (6/10/2017).
Sri Mulyani mengakui prosedur pencatatan saham di BEI selama ini memberatkan bagi para pelaku usaha rintisan, yang umumnya adalah anak muda. Karena itu, dia mengimbuhkan, salah satu solusi agar banyak startup bisa melantai di Bursa ialah dengan memangkas syarat rekam jejak kinerja keuangan.
“Perlu adanya pengubahan pola pikir, sehingga bukan lagi melihat kinerja perusahaan ke belakang, namun mengarah pada potensi bisnis ke depan. Aturannya harus diubah,” ujar dia.
Meskipun demikian, Sri Mulyani mengingatkan kalangan anak muda pemilik startup sebaiknya tidak hanya berfokus merealisasikan banyak ide usaha kreatif. Mereka juga perlu dewasa dalam menyikapi ekosistem bisnis.
“Anak muda memiliki kepercayaan diri, dan mereka bisa kreatif. Tapi, kalau lihat hutan belantara hidup, nantinya malah jadi takut berkreasi. Perlu mencari cara bagaimana menjembataninya,” ujarnya.
Dia menyarankan para pelaku startup serius menata manajemen bisnisnya sebelum memutuskan untuk masuk ke bursa.
“Untuk modal, Anda pinjam uang orang. Perlu tata kelola yang baik, harus menjamin agar selalu untung. Yang kasih pinjaman ada risikonya. Oleh karena itu, Anda tidak bisa seenaknya sendiri. Ujiannya ada pada titik itu,” ujar dia.
Saran Sri Mulyani lainnya bagi para pelaku startup ialah, “Agar bisa dapat pinjaman modal pun, mereka perlu adanya penghubung atau pembina yang bertugas mendampingi.”
Baru-baru ini, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk memunculkan terobosan dengan menjadi startup pertama yang sukses melantai di BEI.
Kamis kemarin (5/10/2017), Kioson mencatatkan sahamnya melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Sebagai startup teknologi penyedia jasa offline-to-online (O2O), Kioson merupakan emiten saham ke-24 yang tercatat di sepanjang 2017.
“Kioson membuktikan perusahaan yang mencatatkan saham di BEI bukan hanya perusahaan besar saja. Bursa mendukung dan menyediakan fasilitas bagi startup,” kata Direktur Utama BEI Tito Sulistio.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom