Menuju konten utama

Sri Mulyani akan Ubah LPDP Menjadi Dana Abadi Pendidikan

Besarnya dana abadi pendidikan diharapkan bisa menjadi jembatan untuk memperbaiki kualitas SDM Indonesia hari ini dan di masa depan.

Sri Mulyani akan Ubah LPDP Menjadi Dana Abadi Pendidikan
Sejumlah pengunjung mencari informasi di salah stan lembaga pendidikan pada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Edufair 2017 di Convention Center Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Moch Asim.

tirto.id - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan mengubah Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) menjadi Dana Abadi Pendidikan.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam waktu dua minggu ke depan akan mempresentasikan rancangan yang lebih jelas dan matang terkait rencana ini, seperti fokus arahan, bidang studi yang akan dikirim, kriteria penerima, hingga tujuan universitas.

“Bapak Presiden meminta diberikan dua minggu lagi, termasuk berapa anggarannya yang nanti akan diakumulasi dalam dana abadi, bagaimana pengelolaannya, kemudian bagaimana untuk tata kelolanya, struktur organisasinya, dan kemudian policy-policy mengenai pengiriman untuk beasiswa maupun yang untuk bidang riset,” kata Sri Mulyani seperti dilansir laman resmi kementerian, Kamis (28/12/2017).

Menurut Sri Mulyani, jika sekarang ini sudah ada pemikiran mengenai berapa jumlah yang akan dikelola sebagai dana abadi dengan suatu policy khusus, maka penganggarannya perlu dibuat lebih jelas lagi.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengemukakan, dana abadi pendidikan telah mencapai lebih dari Rp31 triliun dan akan terus meningkat di tahun-tahun yang akan datang.

Besarnya dana abadi pendidikan ini, kata Jokowi, bisa menjadi sebuah jembatan untuk memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia hari ini dan di masa-masa ke depan. Untuk itu, Presiden meminta agar dana abadi pendidikan itu dikelola secara tepat, lebih produktif, lebih terukur, dan jelas manfaatnya bagi peningkatan kualitas SDM bangsa.

“Dimulai dari proses rekrutmen para penerima beasiswa yang harus mencerminkan masyarakat Indonesia yang majemuk, yang menjaring putra putra terbaik dari seluruh pelosok tanah air,” kata Jokowi seperti dilansir laman resmi Setkab.

Dari segi bidang studi yang akan ditekuni dan dipelajari, kata Jokowi, juga harus mencerminkan kebutuhan Indonesia hari ini dan hari-hari yang akan datang. “Jangan asal mengirim ke luar negeri,” kata mantan Gubernur DKI ini.

Presiden menekankan pentingnya ada pemetaan di bidang-bidang strategis yang sekarang ini tertinggal, dan harus mampu dikejar ketertinggalan pada bidang-bidang strategis untuk dikembangkan di masa yang akan datang.

Dari segi tempat belajar, lanjut Presiden, juga jangan hanya monoton, jangan mengelompok di satu negara tujuan saja. “Kita lihat keunggulan dari negara-negara tersebut untuk dipelajari anak-anak muda kita,” tuturnya.

Presiden Jokowi juga meminta agar dana abadi pendidikan bisa juga dipergunakan untuk membiayai penelitian yang mendorong daya saing bangsa yang berkaitan dengan pangan, energi dan mengantisipasi disrupsi teknologi, pengembangan digital ekonomi dan riset-riset produktif lainnya.

Namun, Jokowi memberikan penekanan soal syarat riset ini. Menurut dia, hasil riset yang dihasilkan nantinya jangan hanya menumpuk di perpustakaan, melainkan harus diaplikasikan.

Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta agar dana abadi pendidikan juga seharusnya bisa menyentuh sektor ketenagakerjaan, yang saat ini mayoritas lulusan SD dan lulusan SMP, yang memerlukan keterampilan.

Karena itu, Presiden meminta dikalkulasi jika program beasiswa bisa diberikan kepada para pekerja untuk meningkatkan keterampilannya, sehingga mereka menjadi lebih profesional, yang memiliki keahlian-keahlian yang baik. Ia menambahkan bahwa peruntukannya juga bisa dalam bentuk program beasiswa pendidikan maupun untuk pelatihan vokasi.

infografik lpdp

Investasi Jangka Panjang

Saat Rapat Terbatas tentang Tindak Lanjut dari Program Dana Abadi Pendidikan, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Rabu sore (27/12/2017, Presiden Jokowi menekankan soal dana abadi pendidikan sebagai investasi jangka panjang.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menekankan bahwa dana abadi pendidikan yang telah dialokasikan tersebut akan terus meningkat di masa mendatang. Dana abadi pendidikan ini merupakan salah satu instrumen bagi pemerintah untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul.

“Saya ingin menekankan bahwa investasi sumber daya manusia sangatlah penting untuk menyiapkan Indonesia menjadi negara yang kompetitif dan maju. Dana abadi pendidikan kita telah mencapai lebih dari Rp31 triliun dan akan terus meningkat di tahun-tahun yang akan datang,” kata Jokowi mengawali rapat terbatas tindak lanjut program dana abadi pendidikan ini.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengatakan, pemerintah akan memfokuskan perhatiannya pada peningkatan dan pembangunan SDM. “Ini bisa menjadi sebuah jembatan untuk memperbaiki kualitas SDM Indonesia hari ini dan di masa-masa ke depan,” kata Bey dalam siaran persnya.

Untuk itu, kata dia, dana abadi pendidikan ini harus dikelola secara tepat, produktif, terukur, dan jelas manfaatnya bagi peningkatan kualitas SDM anak bangsa.

Karena itu, kata Bey, Presiden Jokowi menginstruksikan agar bidang studi para penerima beasiswa dana abadi pendidikan merupakan bidang studi yang benar-benar dibutuhkan Indonesia saat ini dan di masa-masa mendatang.

Baca juga artikel terkait LPDP atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Abdul Aziz
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz