tirto.id -
Pelatih tim nasional Spanyol, Vicente del Bosque, merasa antusias karena skuat asuhannya akan menghadapi tim-tim besar di beberapa laga persahabatan jelang Euro 2016 mendatang. Pada Jumat (25/3/2016) misalnya, Gerard Pique dan kawan-kawan akan bertandang ke Stadion Dacia Area, Udinese, untuk menjajal kekuatan tim nasional Italia.
Pelatih berusia 65 tahun itu membutuhkan laga melawan negara-negara kuat untuk menguji sejauh mana kemampuan anak-anak asuhnya. Hal tersebut penting sebelum tim Matador benar-benar bertarung di Piala Eropa 2016 nanti. Apalagi Spanyol menyandang beban sebagai juara dunia sekaligus juara Eropa.
“Bermain di level tinggi pada laga persahabatan sebelum Piala Eropa seperti ini adalah hal yang baik, juga untuk mengenal kekuatan tim-tim nasional lain,” kata Del Bosque seperti dilansir dari Football Italia, Kamis (24/3/2016) waktu setempat.
“Italia memiliki sejumlah pemain yang sangat baik dalam skuat, bahkan dengan pemain mereka yang cedera saat ini. Adapun Andrea Pirlo, saya pikir dia tetap menjadi sosok kunci untuk Italia dan klubnya,” imbuhnya.
Untuk lini depan Spanyol, Del Bosque akan mengandalkan duet Alvaro Morata dan Aritz Aduriz. Morata adalah pemain Juventus yang setidaknya sudah memahami gaya sepak bola Italia. Sedangkan Aduriz telah mencetak 31 gol dalam 48 pertandingan bersama Atletico Bilbao, sebuah pencapaian yang cukup impresif kendati usai sang bomber sudah tidak muda lagi.
“Kami punya sejumlah pilihan untuk lini tengah. Tujuan saya membiarkan semua pemain yang sudah dipanggil untuk bermain pada dua pertandingan persahabatan melawan Italia dan Rumania,” kat Del Bosque.
Namun, Del Bosque juga ingin berhati-hati dalam menempatkan pemainnya di starting eleven. Sebagai contoh, ia tak ingin memainkan gelandang berbakat Barcelona, Sergio Busquets, yang masih dilanda cedera. Ia masih punya banyak waktu untuk memutuskan siapa saja yang akan resmi memperkuat Timnas Spanyol di ajang Euro 2016 nanti.
“Kami memiliki dua bulan sebelum memutuskan nama yang harus dipanggil, jadi kami akan melakukan yang terbaik untuk Spanyol. Saya tidak akan membiarkan siapapun bermain 180 menit (dua pertandingan),” jelas pelatih yang menangani Spanyol sejak 2008 ini. (ANT)