tirto.id - Sebanyak ratusan awak mobil tangki Pertamina melakukan mogok kerja dengan menggelar aksi unjuk rasa di depan Depo Pertamina Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (19/6/2017). Para peserta aksi itu tergabung dalam Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI).
Para sopir mobil tangki sudah berkumpul sejak pagi dan berorasi secara bergantian untuk menyampaikan tuntutan, salah satunya adalah penghapusan sistem kontrak kerja yang dinilai merugikan para sopir truk tangki bahan bakar minyak (BBM).
"Aksi mogok kerja itu diakibatkan pihak Pertamina melakukan PHK massal terhadap awak mobil tangki di beberapa depo menjelang Lebaran," kata Humas Awak Mobil Tangki, Aldo di Banyuwangi, Senin (19/6), seperti dikutip dari Antara.
Menurut Aldo, Pertamina tidak patuh hukum dan peraturan yang berlaku karena Pertamina tidak memberikan hak-hak normatif seperti yang tertuang dalam UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan maupun perangkat yang lainnya.
"Para sopir mobil tangki tidak mendapatkan upah lembur sampai uang pesangon sesuai peraturan yang ada, sehingga ribuan sopir tangki yang tergabung Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI) melakukan mogok kerja secara serentak di Jawa-Sumatera-Sulawesi," katanya.
Aldo bahkan mengaku sudah mengupayakan beberapa kali perundingan, namun tetap saja mengalami jalan buntu dan pihak Pertamina enggan memenuhi tuntutan awak mobil tangki, sehingga sopir mobil tangki Depo Banyuwangi yang melayani SPBU untuk Kabupaten Banyuwangi, Jember, Bondowoso dan Situbondo tetap melakukan aksi mogok kerja, sehingga tidak mengirim BBM ke SPBU.
Untuk diketahui, rencana mogok kerja ribuan awak mobil tangki Pertamina itu dilakukan selama sepekan yakni mulai Senin (19/6) hingga Senin (26/6) hingga tuntutan mereka dipenuhi oleh pihak Pertamina.
Sampai berita ini diturunkan, pihak Pertamina Depo Banyuwangi belum berhasil dikonfirmasi terkait dengan aksi mogok tersebut yang dapat berdampak distribusi BBM ke sejumlah kabupaten yang disuplai dari Depo Tanjungwangi.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto