tirto.id - SOP penyimpanan vaksin dan manajemen vaksin Covid-19 menjadi hal pertama yang harus diperhatikan sebelum melaksanakan vaksinasi, tujuannya agar vaksin tetap aman, serta suhu yang harus tetap terjaga dengan baik.
Akun instagram @lawancovid19_id milik Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menginformasikan cara penyimpanan vaksin Covid-19 sesuai dengan prosedur yang sudah disusun dalam Jurnal Teknis Vaksinasi Covid-19.
Berdasarkan prosedur penyimpanannya, vaksin COVID-19 dibagi menjadi tiga, yaitu vaksin COVID-19 dengan suhu penyimpanan 2-8 °C, vaksin Covid-19 dengan suhu penyimpanan -20 °C (vaksin mRNA, Moderna) dan vaksin Covid-19 dengan suhu penyimpanan -70 °C (vaksin mRNA, Pfizer).
Ruangan penyimpanan ampul Vaksin Sinovac berupa Rantai Dingin (cold chain) yang terdiri dari lemari es dan freezer.
Sementara penggolongan vaksin berdasarkan sensitivitas suhu terdiri dari:
1. Vaksin freeze sensitive / sensitif beku
Vaksin freeze sensitive / sensitif beku adalah golongan vaksin yang akan rusak terhadap suhu dingin di bawah 0 °C. Yang tergolong vaksin sensitif beku adalah: Hepatitis B, DPT, DPT-HB, dan TT.
2. Vaksin heat sensitive / sensitif panas
Vaksin heat sensitive / sensitif panas adalah golongan vaksin yang akan rusak terhadap paparan panas yang berlebihan. Yang tergolong vaksin sensitif panas adalah: BCG, polio dan campak.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Vaksin COVID-19
Rantai vaksin adalah seluruh peralatan yang digunakan dalam pengelolaan vaksin sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin pada suhu yang ditetapkan:
- 2-8 °C: untuk vaksin yang sensitif terhadap paparan suhu beku, ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari langsung
- (-15) – (-25) °C: untuk vaksin yang sensitif terhadap paparan suhu panas di mana ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari langsung dari awal produksinya di pabrik pembuatan vaksin sampai dengan pemberian vaksinasi.
- -70 °C: untuk vaksin COVID-19 yang membutuhkan sarana Ultra Cold Chain (UCC) dan ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari langsung.
PCM dan dry ice berfungsi untuk mempertahankan suhu dingin.
Pada lokasi yang menjadi pusat penyimpanan UCC (UCC Hub) dibutuhkan sarana, yaitu:
- Freezer ULT ukuran besar -85 °C (500 sampai dengan 700 liter, kapasitas muatan sampai dengan 25.000 vial).
- Freezer ULT ukuran kecil -85 °C sebagai cadangan dan menyimpan paket PCM pada -85 °C.
- Freezer UTL -85 °C kecil (masing-masing 70 liter).
- Alat transportasi vaksin khusus (Arktek) untuk penyimpanan jangka pendek (hingga 5 hari) dengan suhu -70 °C.
1. PCM khusus freezer ULT (-80 °C) untuk UCC
Isi kemasan dengan cairan PCM dan bekukan sebelumnya pada -20 °C. Selesaikan pembekuan pada ULT -85 °C minimal dalam waktu 24 jam. Ini digunakan untuk transportasi dan penyimpanan sementara.
2. Cairan CO2/Dry ice (-78 °C) untuk UCC
Simpan pada suhu -80 °C menggunakan freezer ULT atau kontainer khusus. Ini digunakan untuk transportasi dan penyimpanan sementara.
3. Air/es (0 °C) untuk cold chain tradisional
Isi packs dengan air dan bekukan pada suhu -1 °C. Ini digunakan untuk menjaga vaksin tetap dingin selama transportasi atau selama sesi pelayanan.
SOP Penyimpanan Vaksin pada Suhu 2-8 derajat celcius
1. Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Penyimpanan vaksin Covid-19 diatur sedemikian rupa untuk menghindari kesalahan pengambilan, dan karena itu perlu disimpan secara terpisah dalam rak atau keranjang vaksin yang berbeda agar tak tertukar dengan vaksin rutin. Apabila memungkinkan, vaksin COVID-19 disimpan dalam vaccine refrigerator yang berbeda, serta dipisahkan dengan vaksin rutin.
2. Penyimpanan vaksin bagi fasilitas pelayanan kesehatan yang belum memiliki vaccine refrigerator standar (buka atas sesuai PreKualifikasi WHO), masih dapat memanfaatkan lemari es domestik (kulkas rumah tangga), di mana penataan vaksin dilakukan berdasarkan penggolongan sensitivitas terhadap suhu dan sesuai manajemen vaksin yang efektif.
3. Vaksin tidak boleh diletakkan dekat dengan evaporator.
SOP Penyimpanan Vaksin pada Suhu -20 derajat celcius
1. Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Penyimpanan vaksin Covid-19 diatur sedemikian rupa untuk menghindari kesalahan pengambilan, dan karena itu perlu disimpan secara terpisah dalam rak atau keranjang vaksin yang berbeda agar tak tertukar dengan vaksin rutin. Jika memungkinkan, vaksin Covid-19 disimpan di freezer atau vaccine refrigerator yang berbeda, dan dipisahkan dengan vaksin rutin.
2. Vaksin dapat bertahan selama 30 hari pada suhu 2-8 derajat celcius.
3. Pada vaccine refrigerator, letakkan vaksin Covid-19 dekat dengan evaporator.
SOP Penyimpanan Vaksin pada Suhu -70 derajat celcius
1. Penyimpanan jenis vaksin COVID-19 ini membutuhkan sarana Ultra Cold Chain (UCC). Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari langsung.
2. Sarana UCC yang dimaksud adalah freezer dengan suhu sangat rendah (Ultra Low Temperature, atau ULT) dan alat transportasi vaksin khusus.
3. Alat transportasi vaksin UCC (berupa kontainer pasif) terdiri dari dua yaitu Arktek menggunakan kotak dingin berupa PCM (PhaseChange Materials) dan thermoshipper menggunakan dry ice. PCM
dan dry ice berfungsi mempertahankan suhu dingin.
4. Di lokasi yang menjadi pusat penyimpanan UCC (UCC Hub) dibutuhkan sarana yaitu:
- Freezer ULT ukuran besar -85 °C (500 sampai dengan 700 liters, kapasitas muatan sampai dengan 25,000 vial).
- Freezer ULT ukuran kecil -85 °C sebagai cadangan dan menyimpan paket PCM pada -85 ° C.
5. Di lokasi yang menjadi pusat penyimpanan jarak jauh dibutuhkan sarana yaitu:
- Freezer UTL -85 ° C kecil (masing-masing 70 liter).
- Alat transportasi vaksin khusus (Arktek) untuk penyimpanan jangka pendek (hingga 5 hari) dengan suhu -70 °C.
6. PCM terdiri dari beberapa jenis yaitu:
-PCM khusus freezer ULT (-80 ° C) untuk UCC
Isi kemasan dengan cairan PCM dan bekukan sebelumnya pada -20 ° C. Selesaikan pembekuan pada ULT pada -85 ° C setidaknya selama 24 jam. Digunakan untuk transportasi dan penyimpanan sementara.
-Cairan CO2/Dry ice (-78°C) untuk UCC
Simpan pada suhu -80 ° C menggunakan freezer ULT atau kontainer khusus. Digunakan untuk transportasi dan penyimpanan sementara.
-Air/es (0°C) untuk cold chain tradisional
Isi packs dengan air dan bekukan pada suhu -1 ° C. Digunakan untuk menjaga vaksin tetap dingin selama transportasi atau selama sesi pelayanan.
7. Petugas harus menggunakan APD berupa cryogenic gloves dalam melakukan penataan dan pengambilan vaksin.
Skema Pendistribusian Vaksin COVID-19
Berikut ini skema penyimpanan vaksin rantai dingin dari perusahaan Biofarma hingga pendistribusiannya di lapangan:
1. Biofarma/BLN masuk cold box diangkut dengan kendaraan roda 4 / pesawat udara, sarana penyimpanan: kamar dingin.
2. Sampai di tingkat pusat, masuk cold box diangkut dengan kendaraan roda 4 / pesawat udara, sarana penyimpanan: kamar dingin.
3. Di tingkat provinsi, masuk cold box diangkut dengan kendaraan roda 4 / pesawat udara, sarana penyimpanan: kamar dingin, freezer, lemari es.
4. Sampai pada kabupaten, masuk vaccine carier diangkut dengan kendaraan roda 4 / roda 2, sarana penyimpanan: freezer,lemari es.
5. Di puskesmas, masuk vaccine carier/termos diangkut dengan kendaraan roda 4, sepeda motor, sepeda, atau speed boat, sarana penyimpanan: lemari es.
6. Terakhir di lapangan langsung dimasukkan ke vaccine carier atau termos.
Prosedur Pengeluaran vaksin dan pelarut dari lemari es:
a. Sebelum membuka lemari es, tentukan seberapa banyak vial vaksin yang dibutuhkan untuk pelayanan.
b. Catat suhu di dalam lemari es.
c. Pilih dan keluarkan vaksin sesuai ketentuan yang telah ditetapkan untuk alat pemantau botol vaksin (VVM) dan tanggal kedaluarsa (EEFO, FIFO).
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Yulaika Ramadhani